Kisah suram pasar mobil India (1)



MUMBAI/NEW DELHI. Penjualan mobil tahunan India jatuh untuk pertama kalinya dalam satu dekade. Ini menimbulkan pertanyaan atas ekspektasi positif produsen otomotif atas pasar India yang dinyatakan beberapa tahun lalu.Dua tahun lalu, India masih memesona produsen mobil global. Pertumbuhan pasarnya adalah yang terpanas setelah China.Kini, kecantikan pasar mobil India memudar. Suku bunga di India melesat. Harga BBM melonjak. Dan pertumbuhan ekonominya tak sekencang dulu.Jika melewati showroom-showroom, akan tampak barisan mobil yang tak terjual. Padahal, diskon besar sudah diberikan. India juga menanggung kelebihan kapasitas produksi mobil yang kronis.Namun, keluar dari India bukan pilihan bagi produsen mobil besar dunia macam Ford Motor Co dan Volkswagen AG. Sebab, di tengah kondisi sulit ini, populasi India tetap besar. Pendapatan penduduk juga bertambah sehingga masih ada peluang di jangka panjang.Pilihannya adalah mereka menahan ekspansi dan menanggung penjualan yang mengecewakan. Ini akan berlangsung selama ekonomi India masih terseok."Industri ini, seperti ekonomi India, telah melambat dengan sangat," ujar R.C. Bhargava, chairman Maruti Suzuki. Mobil berjenis SUV tertentu memang masih laris di India. Tapi penjualan mobil-mobil yang lebih kecil hancur tahun lalu. Padahal justru mobil kecil ini yang mendominasi pasar otomotifnya. "Semuanya sudah melamban dalam dua hingga tiga tahun ini. Semua orang harus mengonsolidasi bisnisnya, mencari cara bagaimana harus mengelola dengan kondisi minim. Periode resesi ini akan mendorong orang lebih efisien," kata Bhargava.

Jauh dari prediksi awalMenurut Indian Automobile Manufacturers (SIAM) hari ini (10/4), penjualan mobil India di tahun fiskal yang berakhir 31 Maret 2013 jatuh 6,7%. Penjualannya khusus di bulan Maret anjlok 22,5%.Penurunan tahunan ini merupakan yang pertama kalinya sejak 2011. Ketika itu, penjualan mobil juga merosot 7,7%. Sedangkan tahun lalu, penjualan mobil masih tumbuh 2,2%.Tak ayal, masa depan pasar otomotif India terlihat suram. Padahal para pengamat telah memperkirakan penjualan mobil India bisa mencapai 9 juta unit di 2020. Saat ini, penjualan mobil setahun baru di angka 1,9 juta unit."Saya pikir target itu takkan tercapai dalam periode waktu yang disebut. Kondisi sudah sangat berubah," ujar Bhargava.SIAM sendiri menargetkan di tahun fiskal yang berakhir di Maret 2014, penjualan mobil bisa tumbuh 3%-5%. Catatan saja, SIAM memprediksi penjualan tumbuh 10%-12% untuk tahun lalu. Tapi melihat kondisi yang ada, SIAM sudah memangkasnya tiga kali.Para produsen sendiri melihat pasar India masih akan lemah hingga bank sentral memangkas bunga. Atau, ekonomi India bangkit lagi setelah tahun lalu jatuh ke level terlemah dalam satu dekade."Tanpa adanya stimulus positif dan sentimen...kami melihat tekanan pada volume akan berlanjut hingga ada perbaikan signifikan dalam faktor makroekonomi," kata Rakesh Srivastava, Senior Vice President Hyundai Motor Co cabang India. Hyundai dan Maruti terpukul karena mengambil spesialisasi mobil kecil.Hyundai, produsen terbesar kedua di India, relatif berhasil mengatasi krisis ketimbang lainnya. Di tahun fiskal lalu, penjualan Hyundai mendatar. Rivalnya seperti General Motors Co, Ford, Toyota Motor Corp dan Volkswagen menderita penurunan penjualan sampai 20%.


Editor: