KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring berkembangnya pasar, kini permintaan terhadap produk tas Roro Kenes terus meningkat. Meskipun satu sisi hal ini menjadi berkah, tapi di sisi lain jadi tantangan bagi Syanaz Nadya Winanto Putri owner Roro Kenes. "Permintaan melonjak, menambah produksi bisa, melempar ke tempat lain bisa tapi apakah kualitas sama? Saya itu sangat teliti beda jahitan sedikit saja saya tahu," kata ibu dua anak ini. Tantangan lain saat ia ingin mengekspor produk ke negara lain adalah soal pengurusan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). "Karena kami ingin dorong ekspor tapi pakai brand sendiri. Contoh kami mau masuk ke Prancis jadi saya harus urus HAKI di Prancis," katanya. Bisa juga dengan cara menggandeng investor dan kami diberi saham mayoritas, tapi produksinya bisa dipindah (ke luar negeri) "Enggak kan, kalau dipindah gimana. Ini kan proyek idealisme saya," jelasnya.
Kisah Syahnaz Nadya Winarto mengembangkan usaha tas Roro Kenes (bagian 3))
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring berkembangnya pasar, kini permintaan terhadap produk tas Roro Kenes terus meningkat. Meskipun satu sisi hal ini menjadi berkah, tapi di sisi lain jadi tantangan bagi Syanaz Nadya Winanto Putri owner Roro Kenes. "Permintaan melonjak, menambah produksi bisa, melempar ke tempat lain bisa tapi apakah kualitas sama? Saya itu sangat teliti beda jahitan sedikit saja saya tahu," kata ibu dua anak ini. Tantangan lain saat ia ingin mengekspor produk ke negara lain adalah soal pengurusan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). "Karena kami ingin dorong ekspor tapi pakai brand sendiri. Contoh kami mau masuk ke Prancis jadi saya harus urus HAKI di Prancis," katanya. Bisa juga dengan cara menggandeng investor dan kami diberi saham mayoritas, tapi produksinya bisa dipindah (ke luar negeri) "Enggak kan, kalau dipindah gimana. Ini kan proyek idealisme saya," jelasnya.