KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sripeni Inten Cahyani bertemu dengan Direktur Utama Pertamina Power Indonesia Ginanjar di kantor PLN. Pertemuan ini kabarnya membahas soal kelanjutan proyek PLTGU Jawa 1. Asal tahu saja, kongsi Pertamina-Marubeni di proyek jumbo PLTGU Jawa 1 retak. Pasalnya, ada dugaan-dugaan kecurangan yang dilakukan Marubeni dalam proyek tersebut. Proyek ini menelan biaya investasi US$ 1,8 miliar. Baca Juga: Kongsi Pertamina-Marubeni di PLTGU Jawa 1 retak, ini membahayakan program 35.000 MW
Kontan.co.id mendapatkan surat yang dikirim Direktur Utama Pertamina Power Ginanjar tertanggal 13 September 2019 itu ditujukan kepada Chief Audit Executive Pertamina terkait tambahan data dan informasi terkait permohonan pelaksanaan investigasi proyek PLTGU Jawa 1. Surat itu bernomor No. 116/PPI10000/2019-S0 Dalam salah satu masalahnya adalah pada Maret 2019: Atas dasar kekecewaan yang disampaikan PPI kepada Marubeni karena adanya kesepakatan ‘di bawah tangan’ yang tidak diketahui oleh PPI, Marubeni mengakui kesalahannya dan setelah beberapa kali diskusi, Marubeni dan PPI bersepakat untuk membagi entering fee 50:50 sesuai dengan proporsi saham.