JAKARTA. PT Kencana Internusa Artha Finance (KITA Finance) kembali merevisi target pembiayaan tahun ini. Yakni, dari target awal sebesar Rp 2,4 triliun menjadi Rp 1,9 triliun, dan kini turun lagi yang diprediksi hanya berkisar Rp 1,3 triliun – Rp 1,4 triliun sampai akhir tahun nanti. Revisi target pembiayaan sebanyak dua kali ini, karena kondisi industri pembiayaan yang lesu, buntut dari penjualan otomotif. Perusahaan pembiayaan yang bisnisnya disokong oleh PT Bank CIMB Niaga Tbk tersebut terpaksa legowo, mengingat realisasi hingga November 2014 cuma sebesar Rp 1,2 triliun. Ernin Saleh, Direktur KITA Finance mengatakan, perlambatan pertumbuhan pembiayaan tahun ini merupakan refleksi dari industri pembiayaan dan penjualan otomotif. “Beruntung, low cost green car atawa LCGC sangat diminati. Sehingga, secara unit yang dibiayai masih mengalami pertumbuhan 5% - 7% menjadi 8.285 unit sampai akhir November 2014,” ujarnya kepada KONTAN, Selasa (16/12).
KITA Finance prediksi new booking Rp 1,4 triliun
JAKARTA. PT Kencana Internusa Artha Finance (KITA Finance) kembali merevisi target pembiayaan tahun ini. Yakni, dari target awal sebesar Rp 2,4 triliun menjadi Rp 1,9 triliun, dan kini turun lagi yang diprediksi hanya berkisar Rp 1,3 triliun – Rp 1,4 triliun sampai akhir tahun nanti. Revisi target pembiayaan sebanyak dua kali ini, karena kondisi industri pembiayaan yang lesu, buntut dari penjualan otomotif. Perusahaan pembiayaan yang bisnisnya disokong oleh PT Bank CIMB Niaga Tbk tersebut terpaksa legowo, mengingat realisasi hingga November 2014 cuma sebesar Rp 1,2 triliun. Ernin Saleh, Direktur KITA Finance mengatakan, perlambatan pertumbuhan pembiayaan tahun ini merupakan refleksi dari industri pembiayaan dan penjualan otomotif. “Beruntung, low cost green car atawa LCGC sangat diminati. Sehingga, secara unit yang dibiayai masih mengalami pertumbuhan 5% - 7% menjadi 8.285 unit sampai akhir November 2014,” ujarnya kepada KONTAN, Selasa (16/12).