KKP akan serius benahi rantai produksi perikanan



JAKARTA. Perkembangan industri perikanan budidaya di Indonesia kini semakin pesat. Hal ini tercermin dari peningkatan produksi yang mengalami peningkatan sekitar 30% per tahun sejak tahun 2009 sampai dengan 2013 yang diikuti dengan peningkatan kualitas produk perikanan yang dihasilkan oleh para pembudidaya nasional. 

Itu sebabnya, pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan lebih serius lagi membangun sub sektor perikanan budidaya dengan memperkuat koneksi rantai produksi dalam kegiatan usaha dari tingkat hulu hingga ke hilir.

“Kita tentu berharap bahwa perikanan budidaya dapat terus eksis dan menjadi perhatian penuh oleh semua pihak, baik pemerintah, kalangan dunia usaha, perbankan, maupun pelaku usaha,” ujar Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto, dalam siaran persnya, Selasa (21/10).


Slamet menambahkan bahwa untuk mempertahankan dan meningkatkan eksistemsi dan produksi perikanan budidaya, ke depan orientasi pembangunan perikanan budidaya diharapkan akan lebih fokus dalam mengembangkan daerah pendukung di sekitar wilayah minapolitan sehingga terwujud koneksitas antara kegiatan usaha hulu ke hilir. 

“Konsekuensinya, semua faktor produksi beserta turunannya, baik yang menjadi bagian langsung dalam proses produksi maupun sebagai pelengkap dalam kegiatan usaha, harus komprehensif dipenuhi secara kuantitas dan kualitas serta tersedia secara kontinyu,” sambung Slamet.

Pengembangan desa sebagi sentra perikanan budidaya menjadi penting mengingat sebagian besar sumber produksi dan kegiatan usaha perikanan budidaya ada di desa. Harapannya, agar dapat memperkuat kegiatan ekonomi dan tentunya mewujudkan kemandirian ekonomi yang kuat dan tidak keropos. 

“Jika konsep ini terwujud dan dapat berjalan dengan baik, dengan sendirinya ketahanan pangan, dapat tercipta secara alamiah dan seklaigus dapat meningkatkan perkonomian pedesaan,” jelas Dirjen Slamet

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto