KKP Catat Produksi Perikanan dan Rumput Laut Capai 18,26 Juta Ton pada Oktober 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat jumlah produksi hasil perikanan dan rumput laut hingga Oktober 2024 mencapai 18,26 juta ton.  

Hal ini disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Jakarta, Rabu (21/11).

"Produksi perikanan capai 18,26 juta ton, terdiri atas produksi ikan hasil tangkap sebesar 5,36 juta ton, ikan hasil budi daya sebesar 4,88 juta ton dan rumput laut sebesar 8,02 juta ton,” ujar Trenggono. 


Baca Juga: Produksi Beras Nasional Diproyeksi Hanya 30,34 Juta Ton di Tahun 2024

Sejalan dengan itu, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor kelautan dan perikanan mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Hingga Oktober 2024 penerimaan mencapai angka Rp 1,76 triliun, lebih tinggi dibanding penerimaan sepanjang tahun lalu Rp 1,69 triliun. 

Kemudian nilai ekspor hasil perikanan sampai September 2024 tercatat mencapai US$ 4,23 miliar. Nilai tersebut menempatkan neraca perdagangan perikanan Indonesia surplus hingga US$ 3,87 miliar. 

"Capaian-capaian tersebut masih bisa ditingkatkan mengingat masih adanya sisa waktu di tahun 2024," ungkapnya. 

Trenggono menegaskan, KKP terus menyokong produktivitas pelaku utama sektor kelautan dan perikanan, di antaranya melalui penyaluran berbagai bantuan pemerintah, bantuan pinjaman modal, hingga pendampingan langsung oleh para penyuluh perikanan di lapangan. 

Baca Juga: Untited Tractors Targetkan Penjualan Nikel Ore Hingga 1,6 Juta Ton Tahun Ini

Di lain sisi, realisasi anggaran KKP sampai dengan 15 November 2024 ditambah dengan outstanding kontrak telah mencapai 80,23% atau sebesar Rp 5,36 triliun dari pagu efektif sebesar Rp 6,68 triliun. 

Sementara pada tahun depan, Trenggono mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp 7,65 triliun atau naik dari pagu yang telah ditetapkan sebesar Rp 6,22 triliun di tahun 2025. 

"Anggaran tersebut akan dipakai untuk pelaksanaan program ekonomi biru dan melaksanakan program-program prioritas nasional," tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli