KKP dan Kemtan gelontorkan bantuan kepada petani dan nelayan di Jembrana



KONTAN.CO.ID - JEMBRANA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), bersama Kementerian Pertanian (Kemtan) dan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berupaya meningkatkan kesejahteraan pada sektor perikanan dan pertanian melalui pemberian bantuan di Kabupaten Jembrana kepada nelayan, pembudidaya, pengolah, pemasar, dan petani. 

Dalam pemberian bantuan tersebut,  KKP menyalurkan bantuan senilai Rp 5,034 miliar. Bantuan tersebut berupa benih ikan, bioflok, pakan mandiri, asuransi nelayan, kartu pelaku usaha kelautan dan perikanan (Kusuka) peralatan diversifikasi usaha, chest freezer, beasiswa pendidikan, pengembangan biofarmakologi, penggerak konservasi, dan fasilitasi permodalan.

Sementara dukungan dari Kemetan sebesar Rp 650 juta berupa alat mesin pertanian (alsintan) pra dan pasca panen.


Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Brahmantya Satyamurti Poerwadi mengatakan, produksi hasil perikanan utama bernilai ekonomi tinggi di PPN Pengambengan yaitu lemuru, tongkol, layur, dan layang.

Pemberian bantuan pemerintah ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas penerima manfaat untuk mendukung dan memajukan usaha kelautan perikanan serta menyejahteran masyarakat perikanan. 

“Dengan produksi perikanannya itu, PPN Pengambengan memiliki potensi wisata kuliner ekonomi produktif, selain itu juga bisa dikembangkan menjadi kawasan wisata bahari. Kapal perikanan di sini sangat unik dan berbeda dari daerah lain, sehingga dapat menarik wisatawan,” terangnya

Sementara Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kemtan Sarwo Edhy mengatakan, bantuan Kemtan berupa Alsintan 20 unit traktor roda dua, 5 unit cultivator dan 5 unit power thresher.

Alsintan pra dan pasca panen ini diberikan kepada para petani agar dapat menunjang aktivitas pengolahan lahan pertanian secara lebih modern.  Bantuan pemerintah saya harap dapat benar-benar dimanfaatkan dengan baik.

"Jangan sampai ada yang disimpan di rumah apalagi dijual. Silakan dikelola agar dapat memajukan kelompok usaha bersama penerima bantuan. Jangan sampai menjadi masalah, di sini ada tim BPK", ujar Sarwo Edhy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli