JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong budidaya Tuna Sirip Kuning atau Yellow fin Tuna. Sebab jenis ikan ini mempunyai nilai ekonomis tinggi di pasar dunia."Bahkan Indonesia akan mampu memproduksi benih ikan Tuna Sirip Kuning dari hatchery yang pembangunannya dilaksanakan tahun 2014 ini," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo, dalam rilis resmi kementrian, Sabtu (18/1). Saat ini Ikan Tuna Sirip berhasil dibudidayakan atau fattening oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut (BBPPBL) Gondol Bali.Sharif menjelaskan, peluang budidaya masih sangat terbuka luas sebab ketersediaan Ikan Tuna ukuran kecil di perairan Indonesia masih besar. Selain itu, budidaya Ikan Tuna di Indonesia mempunyai prospek yang sangat bagus mengingat bahwa produksi hasil penangkapan sudah tidak dapat ditingkatkan serta daerah penangkapan semakin jauh dan tingkat hasil tangkapan per unit upaya atau Catch per Unit Effort (CPUE) semakin rendah."Dengan adanya beberapa kendala tersebut, biaya penangkapan ikan Tuna akan lebih tinggi dibandingkan biaya produksi ikan Tuna dalam unit budidaya," imbuh Wakil Ketua Umum Partai Golkar tersebut. Sebagaimana diketahui, luas indikatif potensi lahan pengembangan budidaya laut nasional saat ini seluas 4,58 juta ha. Sampai dengan tahun 2011, yang baru dimanfaatkan untuk usaha budidaya sekitar 169.292 ha atau 3,69%. Kenyataan ini disesalkan Sharif mengingat Indonesia memiliki banyak jenis ikan konsumsi yang mempunyai nilai jual tinggi. Mulai dari ikan Kerapu, Bawal Bintang dan Kakap Putih serta Tuna, merupakan komoditi ekspor yang banyak diminati pasarCek Berita dan Artikel yang lain di Google News
KKP dorong budidaya Tuna Sirip Kuning
JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong budidaya Tuna Sirip Kuning atau Yellow fin Tuna. Sebab jenis ikan ini mempunyai nilai ekonomis tinggi di pasar dunia."Bahkan Indonesia akan mampu memproduksi benih ikan Tuna Sirip Kuning dari hatchery yang pembangunannya dilaksanakan tahun 2014 ini," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo, dalam rilis resmi kementrian, Sabtu (18/1). Saat ini Ikan Tuna Sirip berhasil dibudidayakan atau fattening oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut (BBPPBL) Gondol Bali.Sharif menjelaskan, peluang budidaya masih sangat terbuka luas sebab ketersediaan Ikan Tuna ukuran kecil di perairan Indonesia masih besar. Selain itu, budidaya Ikan Tuna di Indonesia mempunyai prospek yang sangat bagus mengingat bahwa produksi hasil penangkapan sudah tidak dapat ditingkatkan serta daerah penangkapan semakin jauh dan tingkat hasil tangkapan per unit upaya atau Catch per Unit Effort (CPUE) semakin rendah."Dengan adanya beberapa kendala tersebut, biaya penangkapan ikan Tuna akan lebih tinggi dibandingkan biaya produksi ikan Tuna dalam unit budidaya," imbuh Wakil Ketua Umum Partai Golkar tersebut. Sebagaimana diketahui, luas indikatif potensi lahan pengembangan budidaya laut nasional saat ini seluas 4,58 juta ha. Sampai dengan tahun 2011, yang baru dimanfaatkan untuk usaha budidaya sekitar 169.292 ha atau 3,69%. Kenyataan ini disesalkan Sharif mengingat Indonesia memiliki banyak jenis ikan konsumsi yang mempunyai nilai jual tinggi. Mulai dari ikan Kerapu, Bawal Bintang dan Kakap Putih serta Tuna, merupakan komoditi ekspor yang banyak diminati pasarCek Berita dan Artikel yang lain di Google News