JAKARTA. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah fokus mengembangkan benih rajungan secara massal. Pada tahun 2017 ini, DJPB menargetkan dapat memproduksi benih rajungan hingga 800.000 ekor, atau naik 532% dibandingkan realisasi 2016 sebesar 126.400 ekor. Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto mengatakan pengembangan benih rajungan mendesak dilakukan karena stoknya semakin berkurang di alam. Pasalnya, minat terhadap rajungan cukup tinggi, khususnya pasar ekspor di sejumlah negara. Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor rajungan dan kepiting pada 2015 mencapai 29.038 ton dengan nilai US$ 321.842. "Permintaan yang tinggi di pasar ekspor ini memicu eksploitasi yang berlebihan di berbagai wilayah, sehingga saat ini stok terus menurun," ujar Slamet akhir pekan lalu.
KKP fokus budidaya rajungan secara massal
JAKARTA. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah fokus mengembangkan benih rajungan secara massal. Pada tahun 2017 ini, DJPB menargetkan dapat memproduksi benih rajungan hingga 800.000 ekor, atau naik 532% dibandingkan realisasi 2016 sebesar 126.400 ekor. Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto mengatakan pengembangan benih rajungan mendesak dilakukan karena stoknya semakin berkurang di alam. Pasalnya, minat terhadap rajungan cukup tinggi, khususnya pasar ekspor di sejumlah negara. Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor rajungan dan kepiting pada 2015 mencapai 29.038 ton dengan nilai US$ 321.842. "Permintaan yang tinggi di pasar ekspor ini memicu eksploitasi yang berlebihan di berbagai wilayah, sehingga saat ini stok terus menurun," ujar Slamet akhir pekan lalu.