KKP gandeng asosiasi revitalisasi keramba apung



JAKARTA. Untuk mencapai target produksi perikanan budidaya sebesar 22 juta ton tahun 2017, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berencana  merevitalisasi keramba jaring apung yang mangkrak. Caranya dengan melakukan pengisian benih ikan seperti kerapu dan kakap.

Sepanjang tahun depan, KKP menargetkan revitalisasi sekitar 1.000 keramba jaring apung yang tersebar di seluruh Indonesia. Teknisnya, benih ikan tersebut bakal didistribusikan melalui balai perikanan KKP yang ada di daerah.

Jika tidak ada aral melintang, pada awal 2017, KKP sudah mulai mendistribusikan seluruh benih. Saat ini, Pemerintah dalam tahap identifikasi keramba jaring apung yang akan diberi bantuan.


Sebelumnya, Slamet Subiakto Direktur Jendral Perikanan Budidaya KKP menjelaskan, banyaknya keramba yang mangkrak karena pemilik tidak memiliki cukup dana untuk meneruskan usaha.

Untuk menyukseskan proyek tersebut KKP menjalin kerjasama dengan Himpunan Pengusaha Kerapu Indonesia (Hipikerindo), Himpunan Pembudidaya Ikan Laut Indonesia (Hipilindo), dan Perikanan Indonesia (Perindo) Persero. Tujuannya, untuk menjamin hasil produksi pembudidaya terserap oleh pasar.

"Hasilnya pasti akan diserap oleh Perindo dan asosiasi," katanya dalam konferensi pres, Senin (7/11).

Selain itu, Hipilindo juga akan membantu pemberian pakan ikan jika pembudidaya tidak mempunyai cukup modal untuk membeli pakan. sehingga, tidak ada lagi keramba yang mangkrak.

Dengan adanya proyek ini, ditargetkan produksi kerapu dalam negeri tahun 2017 mencapai 55.500 ton dan kakap 45.200 ton. Sayang, Slamet enggan menyebutkan produksi jensi ikan tersebut saat ini.

Effendy Wong, Ketua Hipilindo menyatakan siap bekerjasama dengan KKP untuk meningkatkan produksi. Mereka mengaku tertarik bekerjasama karena masih luasnya pasar ekspor perikanan khususnya kerapu dan kakap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini