KKP gandeng FAO kembangkan pakan mandiri



JAKARTA. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Organisasi Pangan dan Pertanian atau dikenal dengan Food and Agriculture Organization (FAO) untuk mengembangkan pakan mandiri nasional.

Dalam kerja sama tersebut, FAO sepakat mengalokasikan bantuan untuk Technical Cooperation Program (TCP) project pakan mandiri senilai Rp 3,25 miliar.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto mengatakan kerja sama dengan FAO ini difokuskan pada upaya-upaya yang dapat mendorong secara langsung ketersediaan pakan mandiri. Bisa itu berupa penyediaan informasi dasar terkait ketersediaan suplai bahan baku, kebutuhan nutrisi, jenis dan formulasi pakan khusus untuk pakan ikan patin di Indonesia.


"Bisa jua berupa pemanfaatan varian bahan baku pakan ikan lokal yang potensial dimanfaatkan dan perbaikan formulasi dan kualitas pakan ikan yang diproduksi kelompok Gerakan Pakan Ikan Mandiri (GERPARI)," ujarnya, Jumat (7/4).

Ia mengatakan pengembangan pakan ikan mandiri merupakan suatu keharusan. Pasalanya pakan merupakan penyusun terbesar biaya produksi usaha budidaya yang mencapai 70%. Padahal harga pakan selama ini cenderung menunjukkan tren kenaikan dan menyebabkan turunnya efisiensi usaha budidaya.

Nah, permasalahan pakan saat ini, lanjut Slamet, bukan hanya menjadi isu nasional, namun telah menjadi isu global yang mencadi salah satu faktor pembatas utama dalam bisnis akuakultur di dunia.

Untuk itu badan pangan dunia FAO mulai melihat bahwa isu pakan harus menjadi isu trans-nasional yang harus segera dicarikan solusi, sehingga upaya dalam mewujudkan ketahanan pangan global melalui pengembangan akuakultur akan mampu tercapai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto