KKP gandeng Perindo garap Budidaya di laut lepas



JAKARTA. Pengembangan perikanan budidaya menjadi prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun ini. Melalui Ditjen Perikanan Budidaya, KKP terus menjadikan bidang budidaya laut sebagai prioritas dalam kebijakan pembangunan perikanan budidaya nasional ke depan.

Hal ini mengingat besarnya potensi yang masih dapat dimanfaatkan, sehingga diharapkan akan mampu mendongkrak kontribusi sektor perikanan terhadap PDB nasional.

Dirjen Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto mengatakan kajian terbaru potensi kawasan perikanan budidaya menunjukkan total potensi indikatif lahan budidaya laut mencapai 12 juta hektare (ha). Di sisi lain, total luas pemanfaatan lahan budidaya laut baru mencapai 285.527 ha atau sekitar 2,36% dari total potensi yang ada, dengan capaian volume produksi budidaya laut hingga akhir 2016 mencapai 11.762.420 ton atau naik 4% dari tahun sebelumnya.


"Kami telah menetapkan program prioritas tahun 2017 dengan mulai memperkenalkan modernisasi teknologi pada pada bidang budidaya laut yaitu budidaya laut lepas pantai atau lebih dikenal dengan Kermba Jari Apung (KJA) offshore," ujar Slamet, Selasa (21/3).

Ia menjelaskan, teknologi yang secara penuh mengadopsi teknologi yang diterapkan di Norwegia ini disinyalir akan mampu menggenjot produksi kakap putih secara signifikan. Rencananya KJA offshore (lepas pantai) ini akan terlebih dahulu difokuskan di tiga kawasan strategis yaitu Kepulauan Karimunjawa, Pangandaran dan Kota Sabang, dimana pembiayaannya berasal dari APBN. Sedangkan pengelolaannya akan menggandeng BUMN Perikanan yaitu Perum Perindo.

Menurut Slamet, mekanisme pengelolaan KJA sedang dalam tahap pembahasan bussiness plan untuk memetakan mata rantai bisnis yang akan dibangun nantinya, intinya KKP berharap pembangunan KJA offshore ini akan memberikan multiplier effect khususnya bagi pemberdayaan masyarakat.

Slamet menambahkan, kakap putih juga memilliki pangsa pasar ekspor yang lebih luas selain kerapu. “Kita targetkan produksi ikan kakap putih dari ketiga lokasi ini mencapai 2.415 ton atau setara dengan nilai 56,4 miliar per tahun," terangnya.

Seperti diketahui, kebutuhan benih untuk KJA lepas pantai mencapai 3,6 juta ekor benih atau 1,2 juta ekor benih per unit, dalam memenuhi kebutuhan tersebut KKP akan mendorong UPT Ditjen Perikanan Budidaya untuk memproduksi benih, disamping tentunya kerjasama dengan pihak swasta untuk kekurangannya.

Masyarakat juga akan dilibatkan khususnya pada segmen penggelondongan benih, dimana rencananya akan mampu memberdayakan sebanyak 1.450 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie