KKP incar ekspor ikan ke Timur Tengah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah melakukan kajian ekspansi pasar ekspor ke Timur Tengah merespon besarnya potensi pada produk perikanan sertifikasi halal. Untuk saat ini produk tuna kaleng sudah ekspor, dan berikutnya adalah patin beku dalam kemasan.

Machmud Direktur Direktorat Pemasaran Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan menyampaikan pihaknya tengah mengincar pasar ikan halal Timur Tengah yang selama ini didominasi oleh Thailand.

"Timur Tengah impornya sangat menjanjikan, pertumbuhan mereka tinggi dan pasarnya masih muda," jelas Machmud, Selasa (16/10).


Asal tahu dalam catatan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), persentase ekspor ikan Indonesia ke Timur Tengah tahun 2017 sebenarnya relatif kecil di 1,97% keseluruhan atau setara US$ 94,16 juta dari total ekspor tahun lalu di US$ 4,78 miliar.

Machmud menjelaskan untuk saat ini memang sudah ada produk tuna kaleng cap halal yang dipasarkan ke Timur Tengah. Ke depan akan dikembangkan patin beku dan mengincar momentum haji tahun depan.

Budhi Wibowo, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) juga berpendapat serupa. Namun tak hanya mengincar haji, tapi pasar Timur Tengah keseluruhan.

"Semakin banyak buyer yang meminta sertifikat Halal, tak hanya Timur Tengah, negara lain juga misalnya Singapura dan Malaysia," jelasnya.

Selain itu, dengan masuk ke pasar Timur Tengah, akses perdagangan Indonesia bakal makin lebar. Budhi melihat masuk ke pasar Dubai, yang menjadi sentra untuk masuk ke Afrika, bakal sangat menguntungkan karena membuka peluang bagi produk perikanan Indonesia.

Tapi tak hanya tuna kaleng dan patin, Budhi melihat juga ada peluang dari tenggiri, bandeng dan udang untuk dikirimkan ke Timur Tengah. Oleh karenanya, partisipasi industri dan pemerintah dalam kegiatan misi dagang menjadi penting untuk dilakukan bersama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto