KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menetapkan Ulammart sebagai percontohan dalam upaya fasilitasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Perikanan untuk meningkatkan kualitas. Melalui Ulammart, Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) menyediakan format pemasaran dan pendampingan UMKM dengan kurasi yang ketat, mencakup administrasi usaha, rasa, hingga kemasan produk. "Produk yang dihasilkan harus memiliki sertifikasi kelayakan pengolahan (SKP) dan perijinan lainnya, serta rasa dan kemasannya memenuhi syarat," kata Dirjen PDSPKP, Budi Sulistiyo, saat peringatan Hari Ikan Nasional (Harkannas) di Lapangan Banteng, seperti dikutip dari siaran pers, Senin (20/11/2023).
Baca Juga: Jamin Ketelusuran Sumber Daya Perikanan, KKP Berkolaborasi dengan MSC Program Ulammart akan dikembangkan secara bertahap mulai tahun 2024, dengan harapan setiap kabupaten memiliki minimal satu Ulammart sebagai sentra kurasi, pemasaran, dan pendampingan UMKM. UMKM yang tidak lolos kurasi akan mendapatkan pendampingan dari Ditjen PDSPKP dan Dinas Kelautan Perikanan daerah agar produk mereka memenuhi syarat. "Kegiatan ini dilakukan bersama-sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan daerah, dan kami sudah memiliki satu pilot project di Stasiun Gambir. Konsepnya bukan warung oleh-oleh atau toko oleh-oleh, tetapi kami arahkan UMKM untuk naik kelas setelah dikurasi," jelas Budi. Pada peringatan Harkannas ke-10 tahun 2023, KKP memamerkan produk perikanan unggulan daerah dan binaan Ulammart untuk menginspirasi publik dalam meminati dan menikmati ikan. Budi menjelaskan bahwa ikan kini tidak hanya dijadikan lauk, tetapi juga diolah menjadi berbagai varian camilan atau kudapan sarat gizi, seperti biskuit ikan, egg-roll ikan, cake ikan, pudding ikan, dan sebagainya. Ragam produk ini membuktikan bahwa olahan ikan kini tidak lagi memiliki rasa amis dan enak untuk dijadikan camilan sehat. Oleh karena itu, pada acara Harkannas kali ini, biskuit ikan gratis dibagikan kepada anak-anak, yang dilengkapi dengan hidrolisat protein ikan.
Baca Juga: Dorong Penerapan Zero Waste Produk Perikanan, KKP Lakukan Hal Ini "Tidak perlu takut akan rasa amis dalam mengonsumsi ikan, silahkan dicoba," tambahnya. Menurut Budi, tema Harkannas "Ikan untuk Generasi Emas" mencakup dua konsekuensi logis, yaitu mewujudkan sumber daya ikan secara berkelanjutan agar tetap bisa dinikmati oleh generasi mendatang, dan menjadikan ikan sebagai penopang ketahanan pangan nasional, pemenuhan gizi, serta investasi untuk mewujudkan generasi emas 2045. "Kedua isu ini sama-sama penting mengingat Indonesia akan menghadapi bonus demografi tepat di usia 100 tahun pada 2045 nanti. Ini menjadi tantangan sekaligus peluang untuk menyiapkan generasi emas, yaitu generasi muda Indonesia yang berkualitas, berdaya saing, dan berperadaban unggul," papar Budi. Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP, Erwin Dwiyana, menambahkan bahwa pemenuhan gizi yang baik merupakan kunci sukses dalam mewujudkan generasi emas. Oleh karena itu, pada Hari Ikan Nasional, masyarakat diajak untuk bersama-sama menjadikan ikan sebagai sumber pemenuhan gizi utama.
Baca Juga: Pemerintah Tangkap Kapal Asing Berbendera Filipina "Bagi yang kurang suka ikan karena aromanya, durinya, bentuknya, atau alasan lainnya, bisa mencoba berbagai produk olahan ikan yang menarik," ujar Erwin. Pada peringatan Harkannas tahun ini, selain pameran produk perikanan dan lomba masak serba ikan tingkat nasional, juga diselenggarakan pasar ikan murah, pembagian ikan gratis, talkshow, dan pencanangan Tahun Tuna Indonesia 2024. "Momen ini juga dimanfaatkan untuk mensosialisasikan perikanan berkelanjutan yang terhubung dengan pasar domestik dan global bersama mitra yang memiliki perhatian yang sama," tambah Erwin. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli