KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan tengah bekerja sama dengan Denmark untuk pengadaan satelit nano. Adapun satelit nano berukuran 10x10x11,35 cm dengan berat 1-1,3 kg. Nantinya, SS-1 akan berfungsi sebagai APRS (Automatic Package Radio System) untuk kebutuhan Radio Amatir dari Organisasi Radio Amatir Indonesia (ORARI) dan juga dapat difungsikan untuk komunikasi dan deteksi kebencanaan. Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Statistik, dan Informasi KKP Aulia Riza Farhan menjelaskan bahwa KKP berencana ingin mengadakan 20 satelit nano.
Baca Juga: Menteri KKP: Penangkapan Ikan Terukur Jadi Solusi BBM Subsidi Nelayan Tepat Sasaran "Yang dibutuhkan 20 satelit nano. Namun, untuk progresnya kita masih dalam proses kontrak kerja," jelas Riza saat dihubungi Kontan, Kamis (14/12). Kata dia, tujuan pengadaan satelit nano itu termasuk untuk mendukung kesiapan program penangkapan ikan terukur (PIT) berbasis kuota. "Selain itu, bertujuan untuk pengawasan lingkungan di laut dan pengawasan untuk kapal-kapal nelayan maupun kapal kapal asing dan illegal," ujar dia. "Dan untuk memberikan kemandirian tekhnologi dalam hal pembuatan transmitter bagi kapal ikan di wilayahnya supaya dapat turut terpantau di Command Center KKP," pungkasnya Baca Juga: Menteri Trenggono Usul Tukin PNS KKP Naik Jadi 86% di Tahun 2024 Sebelumnya, Menteri Trenggono menyebutkan bahwa untuk mewujudkan tata kelola perikanan yang berkelanjutan dan tata kelola pemanfaatan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dari kerusakan ekosistem.