JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan kembangkan teknologi untuk memperbanyak pasokan benih ikan nila salin. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Ujung Batee Aceh, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan teknologi pembenihan ikan nila salin dengan sistem corong. “Teknologi pembenihan dengan sistem corong merupakan teknologi sederhana, namun sangat efektif dalam menaikkan tingkat penetasan telur," ujar Kepala BPBAP Ujung Batee, Bukhari Muslim dalam siaran pers, Rabu (10/8). Teknologi ini dapat meningkatkan penetasan telur dengan mencegah telur saling menempel. Tabung berbentuk corong digunakan untuk membuat sirkulasi air. Bukhari menjelaskan, tabung corong berfungsi untuk menampung telur dan mengatur suhu air. Kemudian air dialirkan masuk ke dalam corong dan berfungsi untuk mengaduk telur agar tidak menumpuk di dasar tabung corong.
KKP kembangkan teknologi budidaya nila
JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan kembangkan teknologi untuk memperbanyak pasokan benih ikan nila salin. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Ujung Batee Aceh, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan teknologi pembenihan ikan nila salin dengan sistem corong. “Teknologi pembenihan dengan sistem corong merupakan teknologi sederhana, namun sangat efektif dalam menaikkan tingkat penetasan telur," ujar Kepala BPBAP Ujung Batee, Bukhari Muslim dalam siaran pers, Rabu (10/8). Teknologi ini dapat meningkatkan penetasan telur dengan mencegah telur saling menempel. Tabung berbentuk corong digunakan untuk membuat sirkulasi air. Bukhari menjelaskan, tabung corong berfungsi untuk menampung telur dan mengatur suhu air. Kemudian air dialirkan masuk ke dalam corong dan berfungsi untuk mengaduk telur agar tidak menumpuk di dasar tabung corong.