JAKARTA. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pesimis, pihaknya akan mendapat bantuan dari kementerian terkait seperti Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk menyelesaikan persoalan tarif yang tinggi untuk produk perikanan ekspor. Selama ini, beberapa negara tujuan ekspor Indonesia seperti Uni Eropa (UE) menerapkan tarif yang tinggi untuk produk perikanan asal Indonesia. Meski bervariasi, tarif yang dikenakan tersebut dapat mencapai lebih dari 20,5%. "Kalau tunggu mereka jalan susah. Kementerian Perdagangan banyak kerjaan yang lain," kata Susi, Senin (1/12). Susi membandingkan, di beberapa negara lain seperti Ekuador dan Timor-Timor bebas pajak bila melakukan ekspor. Bila tarif yang dikenakan tersebut dapat di turunkan, diharapkan keuntungan yang diperoleh pengusaha Indonesia menjadi lebih tinggi lagi.
KKP kewalahan atasi masalah tarif produk perikanan
JAKARTA. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pesimis, pihaknya akan mendapat bantuan dari kementerian terkait seperti Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk menyelesaikan persoalan tarif yang tinggi untuk produk perikanan ekspor. Selama ini, beberapa negara tujuan ekspor Indonesia seperti Uni Eropa (UE) menerapkan tarif yang tinggi untuk produk perikanan asal Indonesia. Meski bervariasi, tarif yang dikenakan tersebut dapat mencapai lebih dari 20,5%. "Kalau tunggu mereka jalan susah. Kementerian Perdagangan banyak kerjaan yang lain," kata Susi, Senin (1/12). Susi membandingkan, di beberapa negara lain seperti Ekuador dan Timor-Timor bebas pajak bila melakukan ekspor. Bila tarif yang dikenakan tersebut dapat di turunkan, diharapkan keuntungan yang diperoleh pengusaha Indonesia menjadi lebih tinggi lagi.