KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah gencar membangun harvest strategy yang mengembangkan sistem pengelolaan perikanan tuna sesuai dengan kondisi di Indonesia atau berdasarkan Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI), sebagai perwujudan program prioritas. Selain itu, dalam pengembangan harvest strategy, KKP menilai perikanan tuna di Indonesia perlu untuk mempertimbangkan indikator sosial dan ekonomi. Dalam arahannya, Plt. Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), Kusdiantoro, menerangkan bahwa tuna merupakan kelompok ikan dengan highly migratory fish stock yang praktik pengelolaannya harus berdasarkan resolusi Regional Fisheries Management Organizations (RFMOs), sehingga tindakan pengelolaannya dilakukan dengan penerapan harvest strategy.
KKP Menilai Pengembangan Tuna Perlu Pertimbangkan Faktor Sosial dan Ekonomi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah gencar membangun harvest strategy yang mengembangkan sistem pengelolaan perikanan tuna sesuai dengan kondisi di Indonesia atau berdasarkan Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI), sebagai perwujudan program prioritas. Selain itu, dalam pengembangan harvest strategy, KKP menilai perikanan tuna di Indonesia perlu untuk mempertimbangkan indikator sosial dan ekonomi. Dalam arahannya, Plt. Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), Kusdiantoro, menerangkan bahwa tuna merupakan kelompok ikan dengan highly migratory fish stock yang praktik pengelolaannya harus berdasarkan resolusi Regional Fisheries Management Organizations (RFMOs), sehingga tindakan pengelolaannya dilakukan dengan penerapan harvest strategy.