KKP optimistis bisa capai swasembada garam



JAKARTA. Produksi garam petani di dalam negeri terus merayap naik selama beberapa pekan terakhir. Cuaca panas telah mendorong kenaikan produksi garam. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) optimistis mampu mencapai swasembada garam.Merujuk data KKP per September 2011, produksi garam mencapai 22% dari target produksi atau sekitar 308.355 ton. Dari jumlah itu sekitar 43 % atau 133.457 ton sudah terserap oleh pasar. "Sehingga, stok garam saat ini mencapai 174.898 ton," ujar Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi KKP, Yulistyo Mudho.Berdasarkan hasil kesepakatan sejumlah kementerian terkait pada awal September, secara keseluruhan terdapat 40 kabupaten/kota yang memiliki lahan total seluas 19.822 hektare (ha). Dari luas lahan tersebut, sebesar 9.116 ha di antaranya akan digunakan untuk pemanfaatan pemberdayaan usaha garam rakyat.Dirjen Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil (KP3K) KKP, Sudirman Saad, bilang, target produksi garam pada tahun ini mencapai 1,4 juta ton. Dari jumlah produksi tersebut, PT Garam mampu memberikan kontribusi sebesar 350.000 garam.Produksi dapat tercapai karena peningkatan produktivitas lahan garam. Sebelumnya, produktivitas garam mencapai 60 juta ton per hektare (ha). Dengan cuaca yang cukup baik, produktivitas garam bisa menjadi 70 juta ton per ha."Dengan luas lahan seluas 21 ha maka diperkirakan hasil panen garam mencapai 1,4 juta ton," kata Sudirman. Ini berarti, pada tahun ini akan ada surplus produksi garam. Sehingga, kata dia surplus garam ini akan diperuntukkan pada tahun depan.Sementara itu, kebutuhan garam tahun ini mencapai 1,1 juta ton atau 500.000 ton lebih rendah dari estimasi kebutuhan garam sebelumnya. Awalnya, KKP menghitung estimasi kebutuhan garam mencapai 1,6 juta ton.Adapun kebutuhan garam tersebut terdiri dari kebutuhan garam konsumsi langsung sebesar 750.000 ton. Kemudian untuk kebutuhan garam pengolahan ikan sebesar 100.000 ton dan kebutuhan industri makanan dan minuman sebesar 250.000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Rizki Caturini