KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjamin pasokan dan stok ikan nasional mencukupi permintaan menjelang Idul Fitri 1445 H. Berdasarkan pemantauan yang dilakukan di 339
cold storage pada bulan Maret 2024, stok ikan sebesar 68.039 ton. "Tidak usah khawatir tidak bisa berlebaran dengan ikan karena stoknya aman," ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo melalui keterangan tertulisnya, Jakarta (7 /4/2024) Budi mengurai stok tersebut didominasi ikan cakalang sebesar 16.513 ton (24,27%), kemudian tuna 9.014 ton (13,25%), cumi-cumi 7.011 ton (10,30%), udang 6.143 ton (9,03%), layang 6.142 ton (9,03%). Kemudian tongkol 4.432 ton (6,51%), kembung 2.064 ton (3,03%), lemuru 1.884 ton (2,77%), gurita 728 ton (1,07%), dan ikan-ikan lainnya.
Baca Juga: Jurus Jitu Pemerintah Jaga Pasokan dan Harga Pangan Jelang Lebaran Menurutnya, stok Ikan terbesar berada di DKI Jakarta sebesar 23.260 ton (34,19%), disusul Jawa Timur sebesar 16.210 ton (23,82%), dan Jawa Tengah sebesar 7.080 ton (10,40%), dan Provinsi Sumatra Utara sebesar 4.910 ton (7,21%). "Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 3.140 ton (4,61%) dan Provinsi Lainnya sebesar 13.450 ton (19,77%)," urainya. Sementara harga rata-rata ikan di tingkat produsen atau di
cold storage, terpantau tersebut stabil seperti Cakalang Rp 19.818 per kilogram, Tuna Rp 49.054. Kemudian Cumi-cumi Rp 49.274, Udang Rp 88.949, Layang Rp15.087, Tongkol Rp 17.830, Kembung Rp 22.383, dan Lemuru Rp 9.339. "Kita merangkum informasi dari 34 Provinsi pada FGD Ketersediaan, Kebutuhan Dan Harga Ikan Pada Hari Besar Keagamaan Nasional Ramadan dan Idul Fitri 1445 H pada tanggal 1 April 2024, hasilnya kondisi pasokan ikan menjelang Idul Fitri dalam kondisi aman," tegasnya.
Baca Juga: Perikanan Indonesia Siap Penuhi Ketersediaan Ikan Jelang Lebaran 2024 Dalam kesempatan ini, Budi menyebut permintaan ikan di beberapa daerah seperti Lampung, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Sumatra Selatan, dan Sulawesi Tenggara mengalami kenaikan 10-20% menjelang Lebaran. Terlebih di sejumlah daerah terdapat tradisi lebaran ikan seperti Lampung dan Sumatra Selatan yang biasa mengkonsumsi olahan ikan yakni pempek ikan pada saat Idul Fitri. "Sehingga terjadi kenaikan permintaan pempek ikan mencapai 2 kali lipat pada saat Lebaran yang berimbas pada kenaikan permintaan bahan baku pempek, berupa surimi (daging ikan yang dilumatkan) dari ikan gabus dan ikan tenggiri," tuturnya. Di daerah lain seperti Jawa Tengah, jenis olahan yang dominan dicari sejak H-7 Idul Fitri adalah bandeng presto. Budi juga menyebut preferensi permintaan ikan budidaya di Provinsi Jawa Barat mengalami pergesaran yang semula ikan mas menjadi ikan nila dan lele. "Ada banyak tradisi yang berhubungan dengan ikan menjelang Lebaran, semoga tradisi ini tetap terjaga," tutupnya.
Baca Juga: Sambut Bulan Ramadan, KKP Pastikan Stok Ikan Tercukupi Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan peningkatan angka konsumsi ikan erat kaitannya dengan pemenuhan gizi masyarakat. Termasuk juga membantu kesejahteraan pelaku utama perikanan, seperti nelayan dan pembudidaya. “Ini sebagai satu pesan untuk peningkatan gizi, supaya gizi masyarakat meningkat dengan mengonsumsi ikan. Karena ikan ini bisa kita produksi di dalam negeri sendiri,” kata Menteri Trenggono. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli