KKP prediksi produksi perikanan budidaya turun 5%



JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkirakan, curah hujan yang tinggi berpotensi menurunkan produksi perikanan budidaya pada tahun ini.

Menurut KKP, tahun lalu, ada potensi penurunan produksi perikanan budidaya hingga 10% lantaran curah hujan tinggi. Meskipun, tahun ini, curah hujan tidak setinggi tahun lalu, namun masih berpotensi menggerus produksi perikanan. inggi tahun lalu. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto memperkirakan terjadi penurunan produksi perikanan budidaya sekitar 5% pada tahun ini akibat curah hujan yang masih tinggi di awal tahun.

Menurut Slamet, untuk mengantisipasi terjadinya penurunan produk yang tinggi, KKP telah mempersiapkan jenis ikan yang tahan atau kebal terhadap curah hujan. Komoditas yang tengah disiapkan itu antara lain ikan lele, dan nila.


"Ikan-ikan yang kebal terhadap hujan ini ditargetkan dapat membackup perubahan iklim atau perpanjangan waktu hujan," ujar Slamet, Rabu (8/2).

Slamet mengatakan, tahun ini, pihaknya menargetkan produksi perikanan budidaya mencapai 21,9 juta ton. Sekitar 60% ditargetkan berasal dari produksi rumput laut, disusul kakap putih yang ditargetkan sekitar 15.000 ton atau hampir dua kali lebih tinggi dari produksi tahun lalu sebesar 8.000 ton. KKP juga fokus pada pengembangan udang dan sejumlah komoditas produk perikanan lainnya.

Kata Slamet, jika target produksi tersebut tercapai, nilainya mencapai sekitar Rp 100 triliun. Nilai ini jauh lebih tinggi dari penjualan ikan budidaya tahun lalu yang diprediksi Rp 95 triliun.

Menurutnya, KKP juga akan merevitalisasi keramba jaring apung dengan mengisi jaring tersebut dari ikan-ikan yang berasal dari bantuan pemerintah. Salah satunya  ikan kerapu. Dengan cara seperti itu, maka produksi perikanan budidaya pada tahun ini bisa tercapai sesuai target.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini