JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan mengirim nelayan ke wilayah perairan Arafura. Ini bertujuan untuk meningkatkan hasil tangkapan dan kesejahteraan nelayan. Zulfikar Mochtar, Plt Direktur Jendral Perikanan Tangkap mengatakan, nelayan yang meminta melakukan penangkapan di wilayah tersebut. "Ada 20-an juragan kapal ikan lokal dari Indramayu yang datang ke KKP, mereka menyatakan siap untuk mendukung kebijakan dan melaut serta menangkap ikan sesuai aturan KKP," katanya pada KONTAN, Jumat (4/11).
Bila tidak berubah, nantinya seluruh hasil tangkapan nelayan bakal diturunkan di pelabuhan setempat sesuai dengan izin yang telah diterbitkan. Sayangnya, sampai sekarang Zulfikar belum bisa menyebutkan kapan para nelayan bakal diberangkatkan ke Arafura. Bila sebelum izin keluar, para pemilik kapal harus mengurus seluruh administrasi seperti pengukuran kapal ulang, perizinan baru, atau memperpanjang izin Surat Penangkapan Ikan (SIPI), SUrat Laik Operasi (SLO), dan Surat Persetujuan Berlayar (SPB). "Bila sudah didaftarkan semuanya, nanti baru bisa disesuaikan kapal dan zonasi penangkapan," katanya. Untuk memudahkan seluruh pengurusaan seluruh administrasi kapal, KKP bersama dengan seluruh pihak terkait akan membuat Samsat bersama. Rencananya, proyek kerjasama ini baru akan dimulai pada awal tahun 2017. Sebelumnya, KKP telah mengirimkan sekitar 100 nelayan asal Pantai Utara (Pantura) ke Natuna. Usaha ini dilakukan untuk mewujudkan pengoperasian pelabuhan Natuna sebagai sentra perikanan Indonesia.
Untuk sementara, hasil tangkapan masih dibawa kembali ke Pulau Jawa sampai
cold storage di Natuna beroperasi. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menargetkan, pembangunan
cold storage dapat selesai pada akhir tahun. Nantinya
cold storage berkapasitas 200 ton ini akan terintegrasi degan Unit Pengolahan Ikan atau sering disebut
Integrated Cold Storage (ICS). Ini agar proses pengolahan ikan menjadi lebih efisien dan mutu produk terjamin. Rencananya, pemerintah juga akan membangun satu unit
cold storage berrkapasitas 3.000 ton yang merupakan pengembangan dari ICS. Dengan ini diharapkan dapat menarik minat investor luar negeri untuk menanamkan modal di sana. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Rizki Caturini