KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan pengembangan budidaya udang berbasis kawasan. Hal ini untuk meningkatkan produktivitas udang. Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan, pemerintah menargetkan produksi udang mencapai 2 juta ton pada tahun 2024. Menurutnya, dengan jumlah luasan tambak udang yang ada, perlu adanya penanganan yang profesional untuk mendongkrak produktivitas udang.
Untuk mencapai hal itu, KKP menyiapkan sejumlah hal. Salah satunya pengembangan budidaya udang berbasis kawasan. "Tambak itu betul-betul harus dikelola secara profesional, pasti hasilnya akan profesional," ujar Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono di Kantor KKP, Senin (6/3).
Baca Juga: Target Ekspor Perikanan Tahun Ini US$ 6,7 Miliar Trenggono mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan pengembangan budidaya udang berbasis kawasan di Kebumen, Jawa Tengah. Pengembangan tambak akan dijadikan model pengembangan budidaya udang terintegrasi. Jika pengembangan model budidaya udang di Kebumen berhasil, maka pengembangan tersebut akan dilakukan di tambak udang lainnya. Untuk mendukung hal itu, KKP akan mengajukan anggaran revitalisasi tambak udang. Trenggono optimis pengembangan budidaya udang akan mampu meningkatkan produktivitas. Dengan meningkatnya produktivitas, akan berdampak pada peningkatan pendapatan petambak udang. "Pendapatan mereka (petambak udang) meningkat. Kita bisa sama dengan Ekuador, bahkan kita bisa ngalahin Ekuador, kita kan negara kepulauan ya, kalau kita lihat, kita harusnya menang, kita agak
careless aja," jelas Trenggono. Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor perikanan pada 2023 mencapai US$ 6,7 miliar. Adapun realisasi ekspor perikanan pada tahun 2022 lalu mencapai sekitar US$ 6,4 miliar. "(Realisasi ekspor perikanan tahun 2022) sekitar US$ 6,4 miliar untuk hampir 1 jutaan ton," ujar Direktur Pemasaran KKP Erwin Dwiyana dalam konferensi pers, Selasa (21/2). Erwin mengatakan, negara utama tujuan ekspor perikanan diantaranya Amerika Serikat, China, Jepang, ASEAN, dan Uni Eropa. Tercatat, nilai ekspor ke lima negara tersebut mencapai US$ 5,24 miliar.
Baca Juga: KKP Pasarkan Rumput Laut Indonesia ke Uni Eropa Dia menyampaikan, komoditas perikanan yang banyak diekspor diantaranya udang, rajungan-kepiting, cumi-sotong-gurita, dan tuna-tongkol-cakalang. "(Target ekspor perikanan tahun 2023) US$ 6,7 miliar untuk tonase sekitar 1,2 juta ton ya," ucap Erwin. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto