KKP Targetkan Ekspor Hasil Perikanan Tahun Depan Capai US$ 7,2 Miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan, tahun 2024 ditargetkan ekspor hasil perikanan di Indonesia bisa capai US$ 7,2 miliar. 

Adapun sampai triwulan III tahun ini, capaian ekspor produk perikanan sebesar US$ 4,1 miliar. Kemudian capaian PNBP sektor kelautan dan perikanan hingga 10 November 2023 ialah Rp 1.127 miliar. 

"Nilai ekspor hasil perikanan ditargetkan senilai US$ 7,2 miliar," kata Wahyu dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI, Selasa (14/11).


Baca Juga: Jamin Ketelusuran Sumber Daya Perikanan, KKP Berkolaborasi dengan MSC

Tak hanya itu, produksi perikanan tahun depan ditargetkan bisa meningkat menjadi 30,85 juta ton dan produksi garam sebesar 2 juta ton.

Wahyu merinci, per 10 November 2023 produksi perikanan sampai dengan triwulan III mencapai 18,5 juta ton. Dimana capaian tersebut terdiri dari perikanan tangkap sebesar 5,76 juta ton dan perikanan budidaya sebesar 12,74 juta ton. 

Adapun perikanan budidaya terdiri dari ikan budidaya sebesar 4,75 juta ton dan rumput laut sebesar 7,9 juta ton. 

Sedangkan, di periode yang sama rata-rata nilai tukar nelayan sebesar 105,89 dan nilai tukar pembudidaya ikan sebesar 105,07. Selain itu, pertumbuhan PDB perikanan saat ini sebesar 6,78% dengan kontribusi terhadap PDB nasional 2,7%, dimana nilai PDB perikanan Rp 214,18 triliun. 

Baca Juga: KKP Dorong Aturan Penangkapan Ikan Berbasis Kuota, Ini Alasannya

"Sampai dengan 10 November 2023 telah mencapai 1,13 rasio ekspor ikan dan hasil perikanan yang diterima oleh negara tujuan ekspor 99,84%," jelasnya. 

Adapun dari sisi anggaran, sampai dengan tanggal 10 November realisasi anggaran di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebesar Rp 4,5 triliun atau 70,71% dari pagu anggaran sebesar Rp 6,3 triliun.

Namun, apabila ditambah outstanding kontrak maka realisasinya sebesar 80,29% atau Rp 5,11 triliun. Tahun depan, Wahyu mengatakan KKP mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 7,1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli