JAKARTA. Sebanyak 448 orang Calon Pengawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendapat pengarahan dari Menteri Susi Pudjiastuti di Gedung KKP, Senin (13/4). Para CPNS ini adalah mereka yang lulus seleksi dari 11.160 pelamar sebelumnya untuk formasi tahun anggaran 2014. Susi meminta para pengawai baru ini memahami visi dan misi KKP di bawah kepemimpinannya. Susi bilang, visi KKP adalah mewujudkan kedaulatan dalam mengelola sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat. Ia mengatakan visi itu berlandaskan pada tiga misi utama. Pertama adalah mewujudkan pembangunan kelautan dan perikanan yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi, mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan. Kedua mewujudkan pengelolaan sumber daya keluatan dan perikanan yang berkelanjutan. "Ketiga mewujudkan kualitas hidup masyarakat kelautan dan perikanan yang tinggi, maju dan sejahtera, serta berkepribadian dalam kebudayaan," ujar Susi.
KKP terima 448 CPNS baru
JAKARTA. Sebanyak 448 orang Calon Pengawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendapat pengarahan dari Menteri Susi Pudjiastuti di Gedung KKP, Senin (13/4). Para CPNS ini adalah mereka yang lulus seleksi dari 11.160 pelamar sebelumnya untuk formasi tahun anggaran 2014. Susi meminta para pengawai baru ini memahami visi dan misi KKP di bawah kepemimpinannya. Susi bilang, visi KKP adalah mewujudkan kedaulatan dalam mengelola sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat. Ia mengatakan visi itu berlandaskan pada tiga misi utama. Pertama adalah mewujudkan pembangunan kelautan dan perikanan yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi, mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan. Kedua mewujudkan pengelolaan sumber daya keluatan dan perikanan yang berkelanjutan. "Ketiga mewujudkan kualitas hidup masyarakat kelautan dan perikanan yang tinggi, maju dan sejahtera, serta berkepribadian dalam kebudayaan," ujar Susi.