KKP turunkan target ekspor perikanan 2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pesimis mencapai target nilai ekspor pada tahun ini. Nilai ekspor produk perikanan Indonesia hingga bulan Oktober sebesar US$ 3,61 miliar. Angka tersebut masih jauh dari target yang sebelumnya ditetapkan sebesar US$ 7 miliar.

"Target nilai ekspor tidak mungkin tercapai dari target yang ditetapkan tahun 2017," ujar Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Nilanto Perbowo, akhir pekan ini.

Meski tak mencapai target, Nilanto bilang, nilai ekspor Indonesia tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai ekspor perikanan Indonesia periode Januari hingga Oktober 2016 sebesar US$ 3,4 miliar.


Nilai ekspor tetap naik meskipun volume ekspor produk perikanan turun. Ekspor produk perikanan Januari-Oktober 2017 sebesar 862.100 ton, sedangkan periode yang sama tahun lalu mencapai 881.140 ton.

Nilanto menyebut, penurunan volume ekspor tidak berpengaruh pada nilai ekspor. Adapun, peningkatan nilai ekspor disebabkan oleh berbagai hal. Salah satunya, kenaikan harga ekspor dan meningkatnya ekspor produk yang memiliki nilai tambah.

Lanjutnya, produk yang volume ekspornya berkurang merupakan produk yang memiliki harga rendah. Meski begitu bila dibandingkan secara tahunan, beberapa produk unggulan perikanan Indonesia seperti udang, rajungan dan kepiting, cumi, sotong, dan gurita serta rumput laut mengalami penurunan volume.

Dari lima produk unggulan, hanya kelompok tongkol, tuna, dan cakalang (TTC) yang mencatat kenaikan volume ekspor dibandingkan tahun lalu. Ekspor TTC Januari-Oktober 2017 sebesar 167.160 ton. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar 147.660 ton.

Melihat target 2017 yang diperkirakan tak tercapai, KKP menurukan target nilai ekspor perikanan tahun depan. "Melihat tren dua hingga tiga tahun sebelumnya, tampaknya kita terlalu optimis," jelas Nilanto.

Dibandingkan tahun 2017, target nilai ekspor tahun 2018 diturunkan menjadi US$ 5,4 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini