AMBON. Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah mengusahakan pembebasan nelayan Indonesia yang ditahan Pemerintah Australia karena terlibat penyelendupan manusia.Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mengungkapkan, sekitar 150 nelayan yang terlibat kegiatan penyelundupan manusia yang ditahan oleh aparat Australia hingga saat ini.Mereka kebanyakan berasal dari enam wilayah Indonesia. Beberapa diantaranya adalah Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), serta Maluku."Kami sedang mencari solusi bagi mereka, bisa berupa keringanan hukum atau dikembalikan dengan syarat tertentu," ujar Fadel, Jumat (30/7).Nelayan yang dipulangkan, menurut Fadel, akan dijadikan penyuluh didaerah asal masing-masing untuk meredam kegiatan penyelundupan manusia ke Australia.Akan tetapi, terangnya, rencana ini harus menunggu perkembangan situasi politik Australia pasca pemilu perdana menteri."Mereka saat ini sedang dalam masa transisi. Pemilu akan berlangsung sekitar 4 minggu lagi. Jadi masih menunggu perkembangannya," jelasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
KKP Usahakan Pembebasan Nelayan Indonesia
AMBON. Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah mengusahakan pembebasan nelayan Indonesia yang ditahan Pemerintah Australia karena terlibat penyelendupan manusia.Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mengungkapkan, sekitar 150 nelayan yang terlibat kegiatan penyelundupan manusia yang ditahan oleh aparat Australia hingga saat ini.Mereka kebanyakan berasal dari enam wilayah Indonesia. Beberapa diantaranya adalah Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), serta Maluku."Kami sedang mencari solusi bagi mereka, bisa berupa keringanan hukum atau dikembalikan dengan syarat tertentu," ujar Fadel, Jumat (30/7).Nelayan yang dipulangkan, menurut Fadel, akan dijadikan penyuluh didaerah asal masing-masing untuk meredam kegiatan penyelundupan manusia ke Australia.Akan tetapi, terangnya, rencana ini harus menunggu perkembangan situasi politik Australia pasca pemilu perdana menteri."Mereka saat ini sedang dalam masa transisi. Pemilu akan berlangsung sekitar 4 minggu lagi. Jadi masih menunggu perkembangannya," jelasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News