KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan investasi global, Kohlberg Kravis Roberts & Co LP (KKR) mengakuisisi 12,64% saham PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI). Aksi akuisisi saham ROTI tersebut dilakukan pada harga Rp 1.275 per saham. Total biaya investasi tersebut mencapai US$ 74 juta atau berkisar Rp 991,6 miliar (Kurs dollar AS=Rp 13.400) Investasi ini menjadikan KKR sebagai salah satu pemegang saham terbesar di ROTI selain PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET). DNET dimiliki oleh Salim Grup, lalu ada Bonlight Investments Limited (Bonlight), yakni perusahaan milik Keluarga Yap dan Pasco Shikishima Corporation yang dimiliki oleh Keluarga Morita. Rahul Bhargava, Direktur Demeter Indo Investment Pte Ltd menyatakan, akuisisi 12,64% saham ROTI tersebut setara dengan 782 juta saham. Transaksi terjadi pada 16 Oktober 2017 dengan harga pembelian Rp 1.275 per saham. "Investasi saham ROTI memiliki status kepemilikan saham langsung," terang Rahul dalam keterbukaan informasi BEI, Kamis (26/10). Sebelum transaksi atau per 30 September 2017, saham ROTI terdiri atas beberapa investor. Di antaranya Pasco Shikishima Corporation dengan kepemilikan sebesar 8,5%, DNET sebesar 31,5%, Bonlights Investment Limited sebesar 25,44%, Sojitz Corporation sebesar 4,25% dan publik sebesar 30,31%. Proses akuisisi tersebut, mengurangi porsi saham milik Bonlight Investments Ltd. Sebelumnya memiliki 25,4% atau 1,28 miliar saham menjadi 23,4% atau 1,45 miliar saham. Saham Bonlight terkena dilusi terkait proses penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) ROTI. "Kami berharap keahlian serta dukungan penuh KKR dapat memacu pertumbuhan bisnis serta membawa perusahaan menuju kesuksesan jangka panjang,” terang Wendy Yap, Pendiri sekaligus Presiden Direktur & Chief Executive Officer ROTI.
KKR akusisi saham Nippon Indosari US$ 74 juta
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan investasi global, Kohlberg Kravis Roberts & Co LP (KKR) mengakuisisi 12,64% saham PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI). Aksi akuisisi saham ROTI tersebut dilakukan pada harga Rp 1.275 per saham. Total biaya investasi tersebut mencapai US$ 74 juta atau berkisar Rp 991,6 miliar (Kurs dollar AS=Rp 13.400) Investasi ini menjadikan KKR sebagai salah satu pemegang saham terbesar di ROTI selain PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET). DNET dimiliki oleh Salim Grup, lalu ada Bonlight Investments Limited (Bonlight), yakni perusahaan milik Keluarga Yap dan Pasco Shikishima Corporation yang dimiliki oleh Keluarga Morita. Rahul Bhargava, Direktur Demeter Indo Investment Pte Ltd menyatakan, akuisisi 12,64% saham ROTI tersebut setara dengan 782 juta saham. Transaksi terjadi pada 16 Oktober 2017 dengan harga pembelian Rp 1.275 per saham. "Investasi saham ROTI memiliki status kepemilikan saham langsung," terang Rahul dalam keterbukaan informasi BEI, Kamis (26/10). Sebelum transaksi atau per 30 September 2017, saham ROTI terdiri atas beberapa investor. Di antaranya Pasco Shikishima Corporation dengan kepemilikan sebesar 8,5%, DNET sebesar 31,5%, Bonlights Investment Limited sebesar 25,44%, Sojitz Corporation sebesar 4,25% dan publik sebesar 30,31%. Proses akuisisi tersebut, mengurangi porsi saham milik Bonlight Investments Ltd. Sebelumnya memiliki 25,4% atau 1,28 miliar saham menjadi 23,4% atau 1,45 miliar saham. Saham Bonlight terkena dilusi terkait proses penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) ROTI. "Kami berharap keahlian serta dukungan penuh KKR dapat memacu pertumbuhan bisnis serta membawa perusahaan menuju kesuksesan jangka panjang,” terang Wendy Yap, Pendiri sekaligus Presiden Direktur & Chief Executive Officer ROTI.