KKR merugi Rp 351 miliar di saham Tiga Pilar Sejahtera (AISA)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Korban anjloknya saham PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) bermunculan. Investor hingga skala korporasi pun terpaksa menelan pil pahit rontoknya saham perusahaan tersebut.

Pil paling pahit terpaksa ditelan oleh private equity yang tak asing di sektor konsumer nasional, Kohlberg Kravis Roberts (KKR). KKR menjadi pemegang saham institusi terbesar ketiga setelah PT Tiga Pilar Corpora dan JP Morgan, melalui KKR Asset Management LLC.

Berdasarkan penelusuran Kontan.co.id, ihwal masuknya perusahaan yang bermarkas di New York itu dimulai pada September 2013. Saat itu, KKR membeli 277,97 juta saham atau setara sekitar 9,5% saham AISA di harga Rp 1.440 per saham. Total nilai transaksinya Rp 400,28 miliar.


Cuma, lihat kondisi harga saham AISA sekarang yang bertengger di Rp 168 per saham. Selisih harga saat KKR masuk sampai saat ini sudah terpaut 88% lebih rendah.

Belum jelas kapan KKR mengurangi porsi kepemilikannya. Namun, berdasarkan laporan kepemilikan saham Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 5 Juli 2018, kepemilikan KKR dalam AISA berkurang jadi 292,6 juta saham atau setara 9,09%.

Dengan asumsi itu, Kepemilikan KKR sekarang hanya senilai Rp 49,16 miliar. Artinya, KKR sudah merugi Rp 351,12 miliar. Wajar jika ada selentingan kabar yang menyebut perwakilan marah. Portofolionya di AISA saja sudah tergerus lebih dari 87%.

Andai KKR melepas seluruh saham AISA pada 2014, KKR sudah untung setidaknya Rp 366,33 miliar. Pasalnya, tahun ini merupakan tren puncak harga saham AISA berlangsung setelah KKR masuk. Saham AISA sempat menyentuh level tertinggi Rp 2.620 per saham pada 28 Mei 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi