JAKARTA. Ketua Komisi Kejaksaan Republik Indonesia (KKRI) Halius Hosen meminta agar penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kejaksaan pada 6-10 Oktober 2014 bukan hanya agenda normatif dan seremonial. Sebab menurutnya, sejak dulu Rakernas hanya berisi ceramah, evaluasi, rapat, diskusi, laporan dan kurang fokus membahas kondisi nyata masalah di kejaksaan. “Rakernas harus menghasilkan putusan dan kesepatan yang jelas. Selanjutnya dimonitor implementasinya, bila perlu ada tim khusus yang memonitor agar terlaksana dengan baik,” kata Halius dalam rilis yang diterima KONTAN, Selasa (7/10). Rakernas tahun ini sangat penting terkait peralihan kepemimpinan nasional dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada presiden terpilih Joko Widodo. Seiring dengan itu, akan muncul wajah-wajah baru di kabinet dan Jaksa Agung. "Kejaksaan akan segera memiliki jaksa agung baru," katanya.
KKRI: Harus ada revolusi mental di kejaksaaan
JAKARTA. Ketua Komisi Kejaksaan Republik Indonesia (KKRI) Halius Hosen meminta agar penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kejaksaan pada 6-10 Oktober 2014 bukan hanya agenda normatif dan seremonial. Sebab menurutnya, sejak dulu Rakernas hanya berisi ceramah, evaluasi, rapat, diskusi, laporan dan kurang fokus membahas kondisi nyata masalah di kejaksaan. “Rakernas harus menghasilkan putusan dan kesepatan yang jelas. Selanjutnya dimonitor implementasinya, bila perlu ada tim khusus yang memonitor agar terlaksana dengan baik,” kata Halius dalam rilis yang diterima KONTAN, Selasa (7/10). Rakernas tahun ini sangat penting terkait peralihan kepemimpinan nasional dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada presiden terpilih Joko Widodo. Seiring dengan itu, akan muncul wajah-wajah baru di kabinet dan Jaksa Agung. "Kejaksaan akan segera memiliki jaksa agung baru," katanya.