JAKARTA. Banjir yang menggenangi wilayah Jabodetabek dua hari belakangan ini diperkirakan tidak akan menggerogoti pundi-pundi perusahaan asuransi kerugian seperti tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, seleksi risiko terhadap perluasan asuransi banjir semakin ketat, terutama properti. Banyak pelaku industri yang emoh menutup asuransi banjir di wilayah-wilayah yang langganan terkena musibah banjir. Fauzi Darwis, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memperkirakan, potensi klaim banjir tahun ini tak akan sebesar tahun-tahun sebelumnya. “Mungkin, klaim banyak datang dari kendaraan bermotor yang terkena banjir,” ujarnya kepada KONTAN, Selasa (10/2). Lihat saja, hujan lebat yang mengguyur dua hari belakangan ini menghentikan aktivitas masyarakat di jalan raya akibat beberapa daerah tergenang. Akses jalan lumpuh. Bukan tidak mungkin, kendaraan yang digunakan masyarakat melintas ikut terkena dampak banjir. “Saya kira, klaim banjir kendaraan bermotor akan banyak,” imbuh dia.
Klaim banjir kemungkinan didominasi kendaraan
JAKARTA. Banjir yang menggenangi wilayah Jabodetabek dua hari belakangan ini diperkirakan tidak akan menggerogoti pundi-pundi perusahaan asuransi kerugian seperti tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, seleksi risiko terhadap perluasan asuransi banjir semakin ketat, terutama properti. Banyak pelaku industri yang emoh menutup asuransi banjir di wilayah-wilayah yang langganan terkena musibah banjir. Fauzi Darwis, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memperkirakan, potensi klaim banjir tahun ini tak akan sebesar tahun-tahun sebelumnya. “Mungkin, klaim banyak datang dari kendaraan bermotor yang terkena banjir,” ujarnya kepada KONTAN, Selasa (10/2). Lihat saja, hujan lebat yang mengguyur dua hari belakangan ini menghentikan aktivitas masyarakat di jalan raya akibat beberapa daerah tergenang. Akses jalan lumpuh. Bukan tidak mungkin, kendaraan yang digunakan masyarakat melintas ikut terkena dampak banjir. “Saya kira, klaim banjir kendaraan bermotor akan banyak,” imbuh dia.