Klaim bencana melonjak, reasuransi terbesar di dunia catatkan kerugian



MUNICH. Perusahaan reasuransi terbesar di dunia yakni Munich Re, mengalami kerugian pada kuartal pertama 2011. Perusahaan yang berbasis di Jerman ini terpaksa mencatatkan rugi bersih sebesar 947 juta euro atau setara dengan US$ 1,4 miliar.

Padahal tahun sebelumnya, Munich mencatatkan keuntungan bersih sebesar 482 juta euro. Kerugian ternyata disebabkan karena klaim atas bencana gempa Jepang yang terjadi Maret lalu.

Rugi ini di bawah estimasi sembilan analis yang disurvei Bloomberg di level 1,09 miliar euro. Bulan lalu, Munich Re Chief Executive Officer, Nikolaus von Bomhard mengatakan kepada pemegang saham bahwa kinerja perusahaan awal tahun ini dipastikan negatif. Tapi secara tahunan, perusahaan berharap masih mencatatkan laba.


"Gempa bumi di Jepang dan bencana alam di Australia dan Selandia Baru menjadi awal yang sulit bagi kondisi keuangan kami," kata Chief Financial Officer, Joerg Schneider dalam sebuah pernyataan hari ini.

Pembayaran klaim hingga akhir kuartal pertama 2011 melonjak hingga 159,4%, dibandingkan dengan rasio gabungan klaim yang sebesar 109,2% tahun sebelumnya.

Dari target laba yang dipatok sepanjang 2011 yaitu 2,4 miliar euro, jumlah klaim dari Jepang yang masuk diperkirakan mencapai 1,5 miliar euro. Jika digabung dengan bencana alam lainnya, maka total klaim bisa mencapai 2,7 miliar euro.

Aon Benfield, broker reasuransi Chicago di Aon Corp memperkirakan, secara keseluruhan, klaim tahun yang akan ditanggung perusahaan reasuransi ini bisa mencapai 52,6 miliar euro naik dari catatan tahun lalu yang sebesar 40,6 miliar euro. Bulan lalu, Munich telah mengeluarkan dana 14 kali lebih tinggi dari rata-rata pengeluaran yang pernah tercatat.