KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski pasar yang bisa diakses indsutri penjaminan kredit makin luas, rupanya kinerja industri penjaminan tak terlalu mulus dalam mengoleksi laba di periode awal tahun ini. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, sampai April 2018, sektor industri ini hanya mengantongi laba sebesar Rp 100 miliar, turun 59,34% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 246 miliar. Padahal, hingga empat bulan pertama tahun ini pelaku usaha penjaminan kredit memiliki outstanding sebesar Rp 217 triliun, naik 49,6% secara year on year. Pertumbuhan outstanding ini juga mendorong imbal jasa penjaminan (IJP) cukup signifikan.
Klaim bruto dari kredit bermasalah naik, laba industri penjaminan tergerus
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski pasar yang bisa diakses indsutri penjaminan kredit makin luas, rupanya kinerja industri penjaminan tak terlalu mulus dalam mengoleksi laba di periode awal tahun ini. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, sampai April 2018, sektor industri ini hanya mengantongi laba sebesar Rp 100 miliar, turun 59,34% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 246 miliar. Padahal, hingga empat bulan pertama tahun ini pelaku usaha penjaminan kredit memiliki outstanding sebesar Rp 217 triliun, naik 49,6% secara year on year. Pertumbuhan outstanding ini juga mendorong imbal jasa penjaminan (IJP) cukup signifikan.