Klaim dan manfaat asuransi catat penurunan dua digit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren kenaikan klaim dan manfaat asuransi jiwa yang terjadi pada awal tahun agaknya mulai melandai pada pertengahan tahun ini. Penurunan klaim dan manfaat tercatat dua digit.

Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga Juni 2018, klaim dan manfaat yang dibayar pelaku industri sebesar Rp 38,41 triliun. Angka ini menurun sekitar 12,5% secara year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun 2017 sebesar Rp 43,93 triliun.

Di sisi lain, pendapatan premi industri asuransi jiwa mencapai Rp 95,47 triliun. Angka tersebut tumbuh 29,4% yoy dibandingkan periode sama tahun 2017 sebesar Rp 73,79 triliun. Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim mengatakan, penurunan pembayaran klaim dan manfaat masih relatif wajar. Klaim risiko menurut Hendrisman tidak bisa diprediksi. Bisa jadi, periode pertengahan tahun ini polis yang jatuh tempo masih belum terlalu banyak. Demikian juga dengan klaim risiko.


Penurunan klaim terjadi pada Sun Life Financial Indonesia. Hingga Juni 2018, merujuk laporan keuangan, klaim dan manfaat yang dibayar sekitar Rp 189,69 miliar lebih rendah dari kuartal II-2017 yang sebesar Rp 620,06 miliar. Ada penurunan yang cukup signifikan sebesar 69,41%.

Sementara klaim dan manfaat yang dibayar oleh Capital Life Indonesia meningkat 10% menjadi Rp 1,2 triliun di enam bulan pertama ini dibanding periode sama di 2017. Direktur Bisnis Capital Life Robin Winata menjelaskan, meningkatnya jumlah klaim karena terjadi kenaikan produksi polis nasabah yang jatuh tempo pada polis nasabah. "Sementara klaim meninggal relatif sedikit yakni Rp 5,1 miliar hingga Juni 2018," ujar Robin.

Adapun BCA Life membayar klaim dan manfaat sebesar Rp 74,33 miliar hingga Juli 2018. Naik 34% dibanding periode sama tahun kemarin Rp 55,27 miliar.

Lely Pekih, Head of Marketing Communication BCA Life mengatakan, kenaikan klaim ini juga sejalan dengan pertumbuhan premi. Hingga tujuh bulan, premi BCA Life mencapai Rp 372,55 miliar, tumbuh 20% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie