JAKARTA. Nilai klaim asuransi gempa di Padang terus meningkat. Para pelaku industri asuransi memperkirakan, klaim gempa di Padang merupakan yang terbesar tahun ini. Maklumlah, gempa itu terjadi di pusat kota yang padat dengan berbagai gedung. PT Asuransi Bangun Askrida memperkirakan bakal menuai klaim cukup besar. Askrida merupakan penjamin asuransi gedung-gedung milik pemerintah daerah yang turut roboh diguncang gempa. Hingga saat ini, paling tidak ada delapan gedung pemerintah yang mengalami total lost, alias hancur total. Nilai pertanggungan gedung yang hancur itu mencapai Rp 100 miliar. "Keseluruhan nilai pertanggungan asuransi gempa kami di Padang mencapai Rp 1,3 triliun," ujar Andi Martawijaya, Direktur Pemasaran Askrida, Kamis (15/10). Andi bilang, saat ini sudah ada 100 pemegang polis yang mengajukan klaim. "Klaim terbesar dari kota Padang, karena yang kami cover kebanyakan aset Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Barat (Sumbar)," jelasnya. Askrida berjanji memproses klaim nasabah dengan lebih cepat. Perusahaan asuransi ini juga tengah menyiapkan pengajuan klaim ke pihak reasuransi. "Kami tidak khawatir sebab kami juga ditanggung oleh perusahaan reasuransi lokal maupun asing. Kami juga berbagi risiko dengan PT Asuransi Maipark Indonesia," jelasnya. Sebesar 25% dari klaim Askrida merupakan tanggungan Maipark. PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) juga sedang mengerahkan tim untuk menilai kerugian di wilayah yang terguncang gempa Sumbar dan Jambi. "Saya belum memiliki data berapa banyak klaim yang sudah masuk. Jadi nilai klaimnya juga belum bisa dilaporkan," ujar Eko Budi Wiyono, Direktur Utama Jasindo. Jasindo berjanji melakukan percepatan proses klaim bagi korban gempa. "Kami lebih banyak menanggung risiko properti di kawasan yang terkena gempa tersebut. Baik gedung perkantoran, ataupun hotel. Bangunan rusak yang kami tanggung seperti Hotel Rocky," jelasnya. Nilai pertanggungan asuransi kerugian Jasindo di Sumatra Barat mencapai Rp 160 miliar. Perinciannya, nilai pertanggungan asuransi sektor ritel Rp 60 miliar, dan sektor korporasi Rp 100 miliar. Asuransi Maipark yang memainkan peran sebagai pooling asuransi gempa mencatat, nilai pertanggungan asuransi untuk gempa Sumbar mencapai Rp 9,49 triliun. Maipark memperkirakan, klaim gempa Padang bakal lebih besar dibandingkan klaim gempa Yogyakarta maupun Tasikmalaya. Klaim asuransi gempa Yogyakarta menurut catatan mereka hanya Rp 400 miliar dari 562 klaim. Direktur Utama Maipark Frans Y. Sahusilawane menyatakan, nilai klaim Sumbar dan Jambi lebih besar karena kekuatan gempanya jauh lebih dahsyat.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Klaim Gempa Padang Terus Mengalir
JAKARTA. Nilai klaim asuransi gempa di Padang terus meningkat. Para pelaku industri asuransi memperkirakan, klaim gempa di Padang merupakan yang terbesar tahun ini. Maklumlah, gempa itu terjadi di pusat kota yang padat dengan berbagai gedung. PT Asuransi Bangun Askrida memperkirakan bakal menuai klaim cukup besar. Askrida merupakan penjamin asuransi gedung-gedung milik pemerintah daerah yang turut roboh diguncang gempa. Hingga saat ini, paling tidak ada delapan gedung pemerintah yang mengalami total lost, alias hancur total. Nilai pertanggungan gedung yang hancur itu mencapai Rp 100 miliar. "Keseluruhan nilai pertanggungan asuransi gempa kami di Padang mencapai Rp 1,3 triliun," ujar Andi Martawijaya, Direktur Pemasaran Askrida, Kamis (15/10). Andi bilang, saat ini sudah ada 100 pemegang polis yang mengajukan klaim. "Klaim terbesar dari kota Padang, karena yang kami cover kebanyakan aset Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Barat (Sumbar)," jelasnya. Askrida berjanji memproses klaim nasabah dengan lebih cepat. Perusahaan asuransi ini juga tengah menyiapkan pengajuan klaim ke pihak reasuransi. "Kami tidak khawatir sebab kami juga ditanggung oleh perusahaan reasuransi lokal maupun asing. Kami juga berbagi risiko dengan PT Asuransi Maipark Indonesia," jelasnya. Sebesar 25% dari klaim Askrida merupakan tanggungan Maipark. PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) juga sedang mengerahkan tim untuk menilai kerugian di wilayah yang terguncang gempa Sumbar dan Jambi. "Saya belum memiliki data berapa banyak klaim yang sudah masuk. Jadi nilai klaimnya juga belum bisa dilaporkan," ujar Eko Budi Wiyono, Direktur Utama Jasindo. Jasindo berjanji melakukan percepatan proses klaim bagi korban gempa. "Kami lebih banyak menanggung risiko properti di kawasan yang terkena gempa tersebut. Baik gedung perkantoran, ataupun hotel. Bangunan rusak yang kami tanggung seperti Hotel Rocky," jelasnya. Nilai pertanggungan asuransi kerugian Jasindo di Sumatra Barat mencapai Rp 160 miliar. Perinciannya, nilai pertanggungan asuransi sektor ritel Rp 60 miliar, dan sektor korporasi Rp 100 miliar. Asuransi Maipark yang memainkan peran sebagai pooling asuransi gempa mencatat, nilai pertanggungan asuransi untuk gempa Sumbar mencapai Rp 9,49 triliun. Maipark memperkirakan, klaim gempa Padang bakal lebih besar dibandingkan klaim gempa Yogyakarta maupun Tasikmalaya. Klaim asuransi gempa Yogyakarta menurut catatan mereka hanya Rp 400 miliar dari 562 klaim. Direktur Utama Maipark Frans Y. Sahusilawane menyatakan, nilai klaim Sumbar dan Jambi lebih besar karena kekuatan gempanya jauh lebih dahsyat.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News