KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jasindo Syariah mencatat total klaim yang telah diselesaikan (settlement) sebesar Rp 77,02 miliar hingga Agustus 2025. Angka tersebut turun 33,82% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Sekretaris Perusahaan Jasindo Syariah, Wahyudi menyampaikan penurunan ini terjadi karena adanya peningkatan efektivitas pengelolaan risiko dan kualitas portofolio yang lebih sehat. 

“Kami memandang klaim bukan hanya sebagai kewajiban finansial, tetapi juga sebagai wujud nyata komitmen perusahaan dalam memberikan perlindungan dan pelayanan kepada peserta,” kata Wahyudi kepada Kontan, Selasa (16/9/2025).

KB Bank Ajak Generasi Muda Kembangkan Ekonomi Kreatif Melalui Program GenKBiz

Baca Juga: Jasindo Syariah Optimistis Tingkatkan Pangsa Pasar Asuransi Syariah

Adapun klaim terbanyak berasal dari lini Asuransi Kendaraan Bermotor (KBM), diikuti Marine Hull, Engineering, dan Property (Kebakaran). Komposisi ini disebut masih sejalan dengan fokus portofolio bisnis yang saat ini dikelola perusahaan.

Untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan premi dan beban klaim, Jasindo Syariah menjalankan strategi dari sisi underwriting maupun klaim. Dari sisi underwriting, perusahaan menerapkan seleksi risiko ketat serta menetapkan Rate, Term, and Condition (RTC) yang sesuai dengan tingkat risiko objek pertanggungan.

Baca Juga: Jasindo Syariah Bidik Premi Asuransi Haji dan Umrah Tumbuh 50% secara Tahunan

Sementara dari sisi klaim, perusahaan melakukan sejumlah langkah seperti koordinasi dengan bengkel rekanan untuk efisiensi perbaikan kendaraan, kerja sama dengan independent adjuster untuk penilaian objektif, hingga rekonsiliasi claim recovery dengan reasuransi maupun koasuransi. 

Jasindo Syariah juga membangun komunikasi dengan peserta terkait keputusan klaim serta membuka opsi penjadwalan ulang settlement klaim jika diperlukan. "Langkah-langkah tersebut merupakan bagian dari komitmen Jasindo Syariah untuk menjaga keberlanjutan usaha," tuturnya.

Baca Juga: Jasindo Syariah Andalkan Sukuk untuk Jaga Likuiditas dan Stabilitas Investasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News