JAKARTA. Malang betul nasib pelaku usaha industri asuransi jiwa Tanah Air. Di tengah perlambatan pertumbuhan pendapatan premi pada paruh pertama tahun ini yang turun 2,5% (year on year), klaim kematian dan kesehatan yang dibayarkan pelaku usaha asuransi malah naik dan menggerogoti kocek. Lihat saja, berdasarkan laporan keuangan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) semester pertama tahun ini, klaim kematian atau meninggal dunia tumbuh 7,4%, yaitu dari Rp 2,518 triliun menjadi Rp 2,705 triliun. Sementara, klaim kesehatan tumbuh 21% menjadi Rp 3,39 triliun. Beruntungnya, klaim maturity atawa polis jatuh tempo justru turun 9,6% menjadi Rp 2,374 triliun dan klaim surrender & withdrawal (polis yang belum jatuh tempo) juga ikut merosot 14,2% atau menjadi Rp 23,5 triliun.
Klaim kematian & kesehatan asuransi jiwa meningkat
JAKARTA. Malang betul nasib pelaku usaha industri asuransi jiwa Tanah Air. Di tengah perlambatan pertumbuhan pendapatan premi pada paruh pertama tahun ini yang turun 2,5% (year on year), klaim kematian dan kesehatan yang dibayarkan pelaku usaha asuransi malah naik dan menggerogoti kocek. Lihat saja, berdasarkan laporan keuangan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) semester pertama tahun ini, klaim kematian atau meninggal dunia tumbuh 7,4%, yaitu dari Rp 2,518 triliun menjadi Rp 2,705 triliun. Sementara, klaim kesehatan tumbuh 21% menjadi Rp 3,39 triliun. Beruntungnya, klaim maturity atawa polis jatuh tempo justru turun 9,6% menjadi Rp 2,374 triliun dan klaim surrender & withdrawal (polis yang belum jatuh tempo) juga ikut merosot 14,2% atau menjadi Rp 23,5 triliun.