KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan asuransi jiwa mencetak peningkatan klaim asuransi kesehatan sepanjang 2023. PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) misalnya, yang telah membayarkan klaim senilai lebih dari Rp 1,1 triliun pada 2023. Chief Marketing Officer Generali Indonesia Vivin Arbianti Gautama menerangkan, pembayaran klaim tersebut mencakup klaim meninggal dunia, penyakit kritis, dan kesehatan.
"Dari total nominal itu, sebesar 77% merupakan klaim kesehatan dan nominal klaim kesehatan itu mengalami kenaikan 38% secara
Year on Year (YoY), jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya," ungkapnya kepada Kontan, Senin (29/1). Vivin mengatakan, peningkatan klaim kesehatan tersebut bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti selepas pandemi Covid-19 masyarakat mulai kembali melakukan pengobatan di rumah sakit, pemanasan global yang menimbulkan banyak penyakit, dan tentu saja inflasi kesehatan itu sendiri. Baca Juga:
Perusahaan Asuransi Jiwa Perkirakan Klaim Kesehatan Meningkat di 2024, Ini Pemicunya Jika melihat dari pola yang ada dari tahun ke tahun, Vivin menyampaikan klaim asuransi kesehatan masih akan terus meningkat pada 2024. Dia bilang klaim kesehatan itu juga bagian dari kondisi
hardening market. "Pada kondisi tersebut, perusahaan asuransi juga harus melakukan penyesuaian yang diperlukan," ucapnya. Meskipun demikian, Vivin optimistis dengan kerja sama yang dibangun antara regulator dan berbagai stakeholder yang ada, berharap inflasi medis bisa terkendali. Dengan demikian, bisa meminimalisir kenaikan klaim kesehatan dan menjaga kinerja keuangan industri pada tahun ini. Untuk mengantisipasi meningkatnya klaim asuransi kesehatan, Vivin bilang pihaknya akan menerapkan langkah jitu. Dia bilang pembayaran klaim kepada nasabah sesuai dengan ketentuan polis merupakan salah satu nilai Generali, yakni deliver on the promise. Dengan demikian, komitmen itu akan terus dipegang teguh untuk memastikan nasabah mendapatkan hak-hak dan perlindungan asuransi. Senada dengan Generali Indonesia, PT BNI Life Insurance atau BNI Life juga menyebut klaim asuransi kesehatan pada 2023 mengalami peningkatan. Mengenai hal tersebut, Plt. Direktur Utama BNI Life Eben Eser Nainggolan Eben menyampaikan sepanjang 2023, klaim asuransi kesehatan BNI Life tercatat sebesar lebih dari Rp 519 miliar. "Adapun nilai itu mengalami peningkatan sekitar 46% secara YoY," ujarnya kepada Kontan, Senin (29/1).
Baca Juga: IFG Life Perkirakan Klaim Kesehatan Masih Meningkat pada Tahun Ini Sementara itu, Eben memprediksi klaim asuransi kesehatan tetap mengalami kenaikan pada 2024. Dia beranggapan kenaikan itu seiring dengan kondisi iklim saat ini yang tidak menentu. Selain itu, kenaikan klaim karena adanya kenaikan biaya berobat sebagai salah satu faktor yang dapat memengaruhi kenaikan klaim kesehatan. Untuk mengantisipasi kenaikan klaim asuransi kesehatan, Eben menerangkan perusahaan akan melakukan mitigasi risiko melalui beberapa hal, yaitu lebih selektif atau penguatan dalam proses seleksi risiko (underwriting), meningkatkan pengelolaan klaim untuk menghindari indikasi klaim yang fraud, memonitor klaim rasio, dan aktif memberikan edukasi hidup sehat melalui kanal komunikasi yang dimiliki oleh perusahaan. PT Asuransi Jiwa IFG atau IFG Life tak memungkiri bahwa kemungkinan nilai klaim asuransi kesehatan juga mengalami kenaikan pada 2023. Head of Corporate Secretariat IFG Life Gatot Haryadi bilang hal itu disebabkan dari efek isu Covid-19 yang mulai mereda. "Sebab, orang tidak lagi takut untuk berobat sehingga pengajuan klaim kesehatan mengalami kenaikan. Hal itu berbanding terbalik ketika masa Covid-19, yang mana klaim kesehatan menurun karena orang cenderung ketakutan untuk berobat," kata Gatot kepada Kontan, Senin (29/1).
Gatot memproyeksikan klaim asuransi kesehatan masih terus meningkat pada tahun ini. Dia menyampaikan klaim tetap akan meningkat karena adanya target premi, pasar, dan pengalihan polis yang juga meningkat, berbanding lurus dengan angka kejadian klaim. Gatot mengatakan IFG Life memiliki proses seleksi atau underwriting yang sangat ketat untuk mengantisipasi melonjaknya klaim asuransi kesehatan pada tahun ini. Sebagai informasi, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) memprediksi klaim asuransi kesehatan di industri asuransi jiwa tembus hingga Rp 20 triliun sepanjang 2023. Hal itu disebabkan inflasi medis yang meningkat. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari