JAKARTA. PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) harus merogoh kocek lebih dalam pada tahun lalu untuk bayar klaim Kredit Usaha Raya (KUR). Sebab, sepanjang 2012, klaim untuk KUR mencapai Rp 271,6 miliar, naik 10,37% dibandingkan periode yang sama tahun 2011. Anton C Napitupulu, Direktur Utama Askrindo, menyatakan, kenaikan klaim KUR sudah bisa diperkirakan. Sebab, nilai penjaminan KUR pada tahun lalu mencapai Rp 8,8 triliun, alias melonjak 83,64% . Nah, karena nilai penjaminan naik, risiko yang mereka jamin ikut bertambah. Menurut Anton, hal tersebut lumrah. Anton menegaskan, meskipun nilai klaim KUR meningkat, tetapi dari segi rasio justru berkebalikan. Sebagai gambaran, klaim rasio pada 2012 mencapai 68% sedangkan 2011 sebesar 69%. Penurunan ini karena klaim rasio tahun 2010 dan 2011 cukup besar. "Nah tahun 2011 dan 2012 kami sengaja minta supaya KUR lebih banyak dialihkan ke Jamkrindo," ungkap Anton, Rabu (6/2).
Klaim KUR di Askrindo naik 10,37%
JAKARTA. PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) harus merogoh kocek lebih dalam pada tahun lalu untuk bayar klaim Kredit Usaha Raya (KUR). Sebab, sepanjang 2012, klaim untuk KUR mencapai Rp 271,6 miliar, naik 10,37% dibandingkan periode yang sama tahun 2011. Anton C Napitupulu, Direktur Utama Askrindo, menyatakan, kenaikan klaim KUR sudah bisa diperkirakan. Sebab, nilai penjaminan KUR pada tahun lalu mencapai Rp 8,8 triliun, alias melonjak 83,64% . Nah, karena nilai penjaminan naik, risiko yang mereka jamin ikut bertambah. Menurut Anton, hal tersebut lumrah. Anton menegaskan, meskipun nilai klaim KUR meningkat, tetapi dari segi rasio justru berkebalikan. Sebagai gambaran, klaim rasio pada 2012 mencapai 68% sedangkan 2011 sebesar 69%. Penurunan ini karena klaim rasio tahun 2010 dan 2011 cukup besar. "Nah tahun 2011 dan 2012 kami sengaja minta supaya KUR lebih banyak dialihkan ke Jamkrindo," ungkap Anton, Rabu (6/2).