JAKARTA. Perusahaan penjaminan kredit PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), dan PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) harus merogok kocek lebih dalam untuk membayar klaim penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di tahun ini. Sampai September 2010 saja, jumlah pembayaran klaim kedua perusahaan tersebut mencapai Rp 716 miliar. Angka ini naik bila dibandingkan sepanjang tahun lalu yang sekitar Rp 430 miliar. Adapun komposisi pembayarannya, Askrindo sebesar Rp 500 miliar atau naik dari tahun lalu Rp 330 miliar. Sementara sisanya Rp 216 miliar menjadi jatah Jamkrindo yang tahun lalu hanya membayar sekitar Rp 100 miliar. "Kenaikan pembayaran klaim KUR pada kuartal ketiga lantaran adanya anomali klaim yang muncul dari kredit modal kerja KUR," ujar Direktur Pemasaran dan Penjaminan Kredit Askerindo Hartono, Jumat (22/10). Anomali yang dimaksud, menurut dia, terkait pembayaran klaim yang biasanya baru muncul pada tahun ketiga penyaluran kredit, namun ternyata sudah muncul pada tahun kedua.
Klaim KUR Jamkrindo dan Askrindo Rp 716 miliar
JAKARTA. Perusahaan penjaminan kredit PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), dan PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) harus merogok kocek lebih dalam untuk membayar klaim penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di tahun ini. Sampai September 2010 saja, jumlah pembayaran klaim kedua perusahaan tersebut mencapai Rp 716 miliar. Angka ini naik bila dibandingkan sepanjang tahun lalu yang sekitar Rp 430 miliar. Adapun komposisi pembayarannya, Askrindo sebesar Rp 500 miliar atau naik dari tahun lalu Rp 330 miliar. Sementara sisanya Rp 216 miliar menjadi jatah Jamkrindo yang tahun lalu hanya membayar sekitar Rp 100 miliar. "Kenaikan pembayaran klaim KUR pada kuartal ketiga lantaran adanya anomali klaim yang muncul dari kredit modal kerja KUR," ujar Direktur Pemasaran dan Penjaminan Kredit Askerindo Hartono, Jumat (22/10). Anomali yang dimaksud, menurut dia, terkait pembayaran klaim yang biasanya baru muncul pada tahun ketiga penyaluran kredit, namun ternyata sudah muncul pada tahun kedua.