Klaim pengangguran di Amerika Serikat meningkat



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Jumlah klaim pengangguran warga Amerika Serikat (AS) meningkat pada level tertinggi dalam dua bulan terakhir. Hal ini menjadi pengingat bagi pasar tenaga kerja masih sulit pulih di tengah penularan Covid-19 varian baru. 

"Meningkatnya klaim pengangguran minggu ini memberitahu kita bahwa masalah pasar tenaga kerja tidak sepenuhnya pulih di belakang kita," kata Kepala Ekonom FWD Bond, dikutip dari Reuters, Jumat (23/7). 

Berdasarkan data Ketenagakerjaan AS, klaim tunjangan meningkat dari 419.000 menjadi 51.000 pada 17 Juli 2021. Ini merupakan level tertinggi sejak pertengahan Mei lalu. Kenaikan pengajuan klaim terjadi di beberapa negara bagian seperti California, Illinois, Kentucky, Michigan, Missouri dan Texas. Bahkan, beberapa negara tersebut mengalami lonjakan kasus virus varian baru. 


Baca Juga: Kasus baru turun, Taiwan akan melonggarkan pembatasan Covid-19 mulai minggu depan

Meskipun para ekonom tidak memperkirakan perkembangan bisnis ke depan, namun gelombang infeksi terbaru menimbulkan risiko bagi ekonomi, yang mengalami resesi tajam selama dua bulan pada tahun 2020 karena pandemi.

Laporan klaim menunjukkan jumlah orang yang terus menerima manfaat setelah minggu pertama bantuan pemerintah turun dari 29.000 menjadi 3,236 juta selama sampai 10 Juli.

Setidaknya 20 negara bagian telah menarik diri dari program tunjangan yang didanai pemerintah federal, termasuk pemberian tunjangan mingguan sebesar US$300. Alasannya, klaim tersebut justru mendorong orang Amerika lebih memilih menganggur dan tinggal di rumah.

Akibatnya, ada ada penghentian tunjangan dari federal, yang dimulai pada 12 Juni dan akan berlangsung hingga 31 Juli sehingga memaksa warga mencari pekerjaan. Meski demikian, ada manfaat yang diperluas bagi  seluruh negara.

Baca Juga: Xi Jinping sambangi Tibet, kunjungan pertama sebagai Presiden China

Klaim lanjutan telah menurun di beberapa negara bagian yang telah menghentikan pemberian manfaat namun beberapa negara bagian masih tetap menjalankan program tersebut.

Mereka juga meningkat di beberapa negara bagian, termasuk Texas, yang mengakhiri kebijakan manfaat untuk diperluas.

Editor: Tendi Mahadi