Klaim Pengangguran Mingguan di Amerika Naik



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan. Itu tercermin dari pengajuan klaim baru tunjangan pengangguran sepanjang pekan pertama November meningkat ke level tertinggi dalam tiga bulan. 

Berdasarkan laporan Departemen Tenaga Kerja AS, klaim baru tunjangan pengangguran secara mingguan yang berakhir pada 11 November 2023 mencapai 231.000, meningkat 13.000 dari klaim baru pada sepekan sebelumnya. 

Klaim baru tersebut merupakan data mingguan tertinggi sejak Agustus lalu. Sebelumnya, ekonomi yang disurvei Reuters memprediksi klaim baru untuk minggu itu ahnya 220.000.


Laporan klaim pengangguran mingguan ini merupakan data yang paling tepat waktu untuk melihat kesehatan perekonomian.

Pasar tenaga kerja melambat menjadi penanda kenaikan suku bunga yang dilakukan The Fed telah membatasi permintaan. Data ini memperkuat ekspektasi bahwa siklus pengetatan kebijakan The Fed telah selesai.

The Fed telah mengerem perekonomian dan pasar tenaga kerja selama hampir dua tahun, mencoba membendung inflasi yang sudah bertengger di level tertinggi dalam empat dekade. Suku bunga The Fed sudah naik 11 kali sejak Maret 2022 ke level 5,25%-5,50%.

Baca Juga: Reli Wall Street Mengambil Nafas Setelah Saham Cisco da Walmart Jatuh, Kamis (16/11)

Sementara secara total, klaim tunjangan pengangguran di AS baik baru maupun lanjutan pada sepekan yang berakhir di 4 November mencapai 1,87 juta. Angka ini naik 32.000 dari pekan sebelumnya dan merupakan jumlah mingguan terbesar dalam hampir dua tahun. Ini menjadi kenaikan delapan minggu bertutut-turut. 

Para ekonom berpendapat bahwa klaim yang terus meningkat karena banyak dari mereka yang sudah menganggur sekarang mungkin mengalami kesulitan mendapatkan pekerjaan. Ini menjadi sebuah indikasi bahwa pasar tenaga kerja lebih longgar dibandingkan era pasca pandemi.

Pengusaha di AS memperlambat perekrutan mereka pada bulan Oktober, dengan hanya menambah 150.000 pekerjaan yang sederhana namun layak. Ini adalah ketiga kalinya dalam hampir tiga tahun bahwa perolehan lapangan kerja bulanan berada di bawah 200.000. 

"Kemajuan sederhana telah dicapai dalam menurunkan inflasi dan menyeimbangkan kembali pasar tenaga kerja," kata Conrad DeQuadros, Penasihat Ekonomi Senior Brean Capital seperti dilansir dari Reuters, Jumat (17/11).

Nancy Vanden Houten, Ekonom Oxford Economics melihat data klaim tersebut konsisten dengan pasar kerja yang cukup tenang untuk menahan kenaikan suku bunga, namun terlalu kuat untuk menjadikan penurunan suku bunga sebagai pertimbangan dalam waktu dekat

“The Fed tentunya terdorong oleh data inflasi baru-baru ini, namun perlu melihat perlambatan lebih lanjut di pasar tenaga kerja dan pertumbuhan upah untuk yakin bahwa inflasi berada pada jalur yang berkelanjutan kembali ke 2%," kata dia. 

Editor: Dina Hutauruk