Klarifikasi Pentagon: Balon Mata-Mata China Tidak Mengumpulkan Informasi dari AS



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Departemen Pertahanan AS, AS, pada hari Kamis (29/6) mengonfirmasi bahwa balon mata-mata China yang sempat melintasi negara itu tidak mengumpulkan informasi seperti yang dituduhkan selama ini.

"Kami menilai bahwa itu (data) tidak terkumpul saat terbang di atas AS," kata juru bicara Pentagon, Jenderal Pat Ryder, dikutip Reuters.

Balon mata-mata China yang dituduhkan itu sempat melintasi langit AS dan Kanada selama satu minggu sebelum akhirnya ditembak jatuh oleh militer AS pada bulan Februari lalu.


Penembakan yang dikomando langsung oleh Presiden AS, Joe Biden, itu berhasil menjatuhkan balon ke Pesisir Atlantik.

Baca Juga: Balon Mata-Mata China Disebut Gunakan Teknologi AS untuk Memata-Matai AS

Disebut Gunakan Teknologi AS

Wall Street Journal (WSJ) pada hari Rabu (28/6) melaporkan, badan pertahanan dan intelijen AS menemukan bahwa balon tersebut membawa peralatan AS yang tersedia secara komersial.

Semua peralatan itu dioperasikan bersama dengan sensor China yang lebih khusus dan peralatan lain untuk mengumpulkan foto, video, dan informasi lainnya untuk dikirim ke China.

Temuan itu dianggap mendukung kesimpulan bahwa balon China itu benar-benar digunakan untuk memata-matai, dan bukan untuk pemantauan cuaca seperti yang diklaim China.

Baca Juga: China: Tidak Ada Kegiatan Mata-Mata China di Kuba, AS Merilis Berita yang Salah

Meskipun demikian, balon itu tampaknya tidak mengirim data dari perjalanan delapan hari di atas Alaska, Kanada, dan beberapa negara bagian AS yang berdekatan kembali ke China.

Pada bulan Februari, AS menembak jatuh sebuah balon milik China yang diduga merupakan peralatan mata-mata. Insiden itu memperburuk krisis diplomatik, terlebih balon terbang di atas lokasi militer yang sensitif.

AS bahkan menuduh China telah mengoperasikan program pengawasan global yang mencakup lebih dari 40 negara di lima benua dengan menggunakan balon sejenis