KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Industri Pengolahan dan Pemurnian Mineral Indonesia (AP3I) menyambut baik pengklasifikasian 47 komoditas yang masuk ke dalam mineral kritis. Pasalnya, mineral-mineral tersebut sangat penting dan dibutuhkan untuk program hilirisasi di dalam negeri. Sekjen Asosiasi Perusahaan Industri Pengolahan dan Pemurnian (AP3I), Haykal Hubeis menjelaskan dari sisi nasionalisme industri smelter sejatinya mendukung pengklasifikasian mineral kiritis yang dilakukan pemerintah. “Mineral kritis adalah penamaan yang dipakai untuk menggambarkan komoditas mineral yang dianggap bernilai tinggi secara ekonomi dan penting bagi industri. Di sisi lain juga sebagai mineral yang rawan terhadap kelangsungan pasokan (terbatas) atau berpotensi alami gangguan pasokan,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (25/5).
Klasifikasi Mineral Kritis Diharapkan Stabilkan Pasokan Bahan Baku untuk Smelter
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Industri Pengolahan dan Pemurnian Mineral Indonesia (AP3I) menyambut baik pengklasifikasian 47 komoditas yang masuk ke dalam mineral kritis. Pasalnya, mineral-mineral tersebut sangat penting dan dibutuhkan untuk program hilirisasi di dalam negeri. Sekjen Asosiasi Perusahaan Industri Pengolahan dan Pemurnian (AP3I), Haykal Hubeis menjelaskan dari sisi nasionalisme industri smelter sejatinya mendukung pengklasifikasian mineral kiritis yang dilakukan pemerintah. “Mineral kritis adalah penamaan yang dipakai untuk menggambarkan komoditas mineral yang dianggap bernilai tinggi secara ekonomi dan penting bagi industri. Di sisi lain juga sebagai mineral yang rawan terhadap kelangsungan pasokan (terbatas) atau berpotensi alami gangguan pasokan,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (25/5).