Klaster industri baja baru di Batulici Kalsel



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia kembali mengembangkan klaster industri baja yang baru. Selain klaster di Cilegon, Banten, kini pemerintah membuka klaster di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Ilmate) Harjanto menyatakan Gunung Garuda telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan perusahaan asal China yakni Shenwu Technology Corp pada kawasan Batulicin.

Klaster tersebut diestimasikan bisa mempunyai kapasitas 3 juta ton baja per tahun. Nah , kerja sama investasi dengan Shenwu ini diperkirakan bisa menarik investasi senilai US$ 3 miliar, angka tersebut dihitung berdasarkan nilai investasi rata-rata untuk kapasitas 3 juta ton baja, namun angka tersebut bisa berubah tergantung kesiapan infrastruktur.


Dia bilang, kawasan tersebut memiliki besi kadar rendah. Dengan kerjasama antara Gunung Garuda dan Shenwu Technology Corp bisa mengolah baja dari hulu hingga ke hilir.

"Mereka (Shenwu) melakukan kerjasama di sana karena melihat potensi yang besar dari Indonesia untuk ASEAN,"kata Harjanto, Senin (11/12).

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto bilang Indonesia sebelumnya sudah mempunyai klaster baja di Cilegon dengan kapasitas 10 juta ton per tahun. Selain itu, saat ini klaster baja di Morowali dengan kapasitas 3,5 juta ton per tahun terus dikembangkan.

Dengan klaster di Batulicin dengan kapasitas 3 juta ton per tahun tersebut, ia optimistis pada tahun 2025 Indonesia bisa mempunyai total produksi baja sebesar 16,5 juta ton per tahun.

"Kita punya klaster di Cilegon, di Morowali, dan Batulicin, tinggal untuk hilirnya kami dorong di kawasan pulau jawa," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto