KLBF Biayai Akuisisi dari Kas Internal dan Obligasi



JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) terus mempersiapkan rencana akuisisi. Akuisisi ini bertujuan mempercepat pertumbuhan perusahaan.

Direktur Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan, saat ini, Kalbe telah memiliki banyak pabrik. "Jadi kami lebih mengutamakan akuisisi produk obat bebas atau produk konsumen," kata Vidjongtius di Jakarta hari ini (12/11).

Kalbe mempersiapkan pendanaan internal hingga Rp 500 miliar untuk akuisisi ini. "Jika kebutuhannya lebih dari itu, kami akan mencari pendanaan lain seperti obligasi," kata Vidjongtius.


Vidjongtius mengatakan, target akuisisi sekitar Rp 500 miliar merupakan target yang pas. Soalnya, akuisisi akan membawa risiko jika ukurannya terlalu besar. "Sementara jika Rp 500 miliar lebih mudah dikelola," kata Vidjongtius.

Dana Rp 500 miliar ini merupakan ukuran maksimal untuk satu perusahaan. "Jika Rp 500 miliar bisa dapat dua, malah lebih bagus," imbuhnya.

Hingga kini, Kalbe masih belum menentukan perusahaan mana yang hendak diakuisisi. Memang, Kalbe sudah memperluas radar untuk mencari anak baru. Namun, prosesnya masih belum kelar.

Untuk penerbitan obligasi, Kalbe juga belum memastikan besarannya. Tapi, nilai yang mereka incar berkisar Rp 300 miliar hingga Rp 1 triliun. "Besarannya sangat tergantung kebutuhan," kata Vidjongtius.

Selain menyiapkan dana akuisisi, Kalbe juga menyediakan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 300 miliar hingga Rp 400 miliar. Ini termasuk capex untuk anak usaha, PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT) sebesar Rp 120 miliar.

KLBF akan menutup capex ini melalui kas internal. Maklum, per 30 September 2009, kas internal Kalbe Farma mencapai Rp 1,25 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan