KLBF cetak kenaikan laba 27,7%



JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih hingga 27,7% pada periode tiga bulan pertama 2012. Dalam laporan keuangan Maret 2012, perusahaan farmasi ini mencetak laba bersih konsolidasi (unaudited) sebesar Rp 403 miliar. Dalam laporan keuangan konsolidasi (unaudited) yang diterima Kontan (24/4) disebutkan jika laba bersih tersebut terkerek oleh kenaikan penjualan bersih. KLBF berhasil membukukan penjualan bersih sebesar Rp 3 triliun atau naik 27,7% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,35 triliun. Sejalan dengan upaya pengendalian biaya produksi yang dijalankan secara konsisten dan tren harga bahan baku yang relatif stabil, KLBF membukukan peningkatan laba kotor sebesar 20,7% pada triwulan pertama 2012 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 1,47 triliun. Rasio laba kotor terhadap penjualan bersih tercatat menurun dari 51,8% pada triwulan pertama 2011 menjadi 49,0% pada periode yang sama tahun 2012. Penurunan margin laba kotor telah diprediksi KLBF timbul sebagai akibat dari perubahan komposisi bisnis pada tahun 2012 dengan kontribusi yang lebih besar dari Divisi Distribusi dan Logistik.

Namun demikian, dengan kinerja pertumbuhan penjualan yang kuat dan pengendalian biaya secara menyeluruh, pada tiga bulan pertama tahun 2012 KLBF mencatat peningkatan laba sebelum beban pajak penghasilan sebesar 25,9% menjadi Rp 542 Miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 430 Miliar. Margin laba sebelum beban pajak penghasilan pada tercatat sebesar 18,0% lebih rendah lebih rendah dibandingkan 18,3% pada periode yang sama tahun 2011. Selain beban pokok penjualan, komponen biaya-biaya utama KLBF terdiri dari beban penjualan, beban umum dan administrasi serta beban riset dan pengembangan. Rasio beban penjualan terhadap penjualan bersih menurun 1,6% dari 27,5% ke 25,9% pada tahun 2012. Sementara itu rasio beban umum dan administrasi menurun 0,6% dari 5,8% ke 5,2% pada tahun 2012. Rasio beban penelitian dan pengembangan terhadap penjualan bersih relatif stabil sebesar 0,7% pada tahun 2012, dibandingkan 0,8% pada tahun 2011. Beban penjualan meningkat sebesar 20,4%, yang terutama disebabkan oleh berbagai aktivitas pemasaran dan penjualan yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan penjualan dalam jangka menengah dan panjang, antara lain pelaksanaan program Corporate Branding untuk memanfaatkan kekuatan merek Kalbe yang diasosiasikan dengan produk yang tepercaya dan berkualitas tinggi. “Strategi pemasaran yang fokus ini dilakukan seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi dan pasar yang cukup kondusif. Strategi peningkatan harga secara selektif mulai dilakukan untuk mendorong pertumbuhan penjualan dan disertai upaya peningkatan produktivitas produksi. Dengan pertumbuhan penjualan yang lebih tinggi dan didukung oleh efisiensi biaya secara menyeluruh, kami percaya Kalbe telah mencatat awal yang baik menuju tercapainya target pertumbuhan penjualan bersih tahun 2012 sebesar 18% - 20% serta pertumbuhan laba bersih per saham sebesar 10% - 15% pada kisaran Rp 173 – Rp 180 per lembar saham," kata Vidjongtius Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan KLBF.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Djumyati P.