KLBF masih punya katalis positif di divisi nutrisi



JAKARTA. Walau penuh tantangan, namun kinerja PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) masih memiliki katalif positif. Analis Samuel Sekuritas Tiesha Narandha Putri mengatakan, katalis positif bagi KLBF adalah penurunan harga bubuk susu skim.

Pada kuartal kedua, harga bahan baku bubuk susu skim telah turun sekitar 40%. Ini dapat menjadi salah satu sentimen yang bisa mendukung margin perseroan. Hanya saja, KLBF tidak akan bisa langsung menikmati penurunan harga tersebut, karena masih membutuhkan waktu untuk menghabiskan stok lamanya. Menurutnya, KLBF baru memproyeksikan ada perputaran marjin di kuartal kedua ini.

Tiesha memperkirakan, margin laba bersih KLBF masih mampu tumbuh dari 11,9% di tahun lalu menjadi 12,6% tahun ini. Dengan begitu Tiesha memproyeksikan pendapatan KLBF bisa naik 14% dengan laba yang meningkat 20% di 2015. “Sampai saat ini belum revisi. Ingin melihat kondisi permintaan di semester kedua dahulu,” ucap Tiesha, kepada KONTAN, Selasa, (16/6)


Sementara Analis Ciptadana Securities Jennifer Widjaja berharap KLBF mampu memperoleh ekspansi margin didivisi nutrisi. Pada kuartal pertama kemarin, divisi nutrisi KLBF tumbuh tertinggi 13,6% menjadi Rp 1,2 triiun. Meski begitu, marginnya turun 180 bps.

KLBF memiliki fasilitas baru untuk produk nutrisi cair yang mulai beroperasi pertengahan tahun ini. Ia melihat bahwa divisi nutrisi KLBF tetap akan relatif kuat meskipun daya beli masyarakat yang melemah. Pasalnya, sebagian besar produk di divisi nutrisi merupakan premium yang kurang sensitif terhadap perubahan harga.

Pada kuartal pertama, pendapatan KLBF hanya tumbuh 4,43% dari Rp 4,06 triiun menjadi Rp 4,24 triliun. Lalu labanya naik 7,2% dari Rp 493,1 miliar ke posisi Rp 528,65 miliar.

Analis Mandiri Sekuritas Vanessa Ariati Tanuwijaya merekomendasikan netral pada KLBF dengan target harga Rp 1.800. Sedangkan Tiesha dan Jennifer serempak merekomendasikan hold dengan target harga masing-masing Rp 1.910 dan Rp 1.670.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa