KLBF optimistis pendapatan bisa tumbuh 8% tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) optimistis bisnisnya bisa tumbuh lebih baik di tahun 2018 ini. Konsumsi yang berpotensi meningkat serta stabilnya nilai tukar diharapkan bisa mendorong kinerja tahun ini.

Direktur Utama KLBF Vidjongtius berharap kondisi di tahun 2018 ini bisa lebih baik daripada dibanding tahun sebelumnya. Perhelatan Pilkada serentak di 171 daerah dan persiapan Pemilu Presiden 2019 diharapkan bisa meningkatkan tingkat konsumsi masyarakat.

Dengan begitu, penjualan produk mereka, terutama produk-produk nutrisi dan kesehatan, bisa meningkat di tahun ini.


Meski begitu, Vidjong memperkirakan pertumbuhan pendapatan masih berada di kisaran satu digit, sama seperti target tahun 2017 lalu. "Pertumbuhan tahun ini kurang lebih akan berkisar sekitar 8%," ujar Vidjongtius di Jakarta, Kamis (18/1).

Stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) juga jadi harapan bagi KLBF untuk bisa berdampak positif pertumbuhan laba mereka.

"Industri farmasi membutuhkan nilai tukar yang stabil. Sebab, setiap terjadi pelemahan rupiah sebesar 10%, beban kami bisa meningkat 3% hingga 3,5% berkat pelemahan ini," terangnya.

Walau perbaikan kondisi ini bisa mendukung kinerja mereka di tahun ini, Vidjong mengaku pihaknya tetap terus waspada. Harga minyak dunia yang kini sedang dalam tren naik dikhawatirkan dapat mempengaruhi jumlah beban yang harus mereka tanggung lantaran bisa membuat harga bahan baku ikut meningkat.

Adapun untuk tahun 2017 lalu, Vidjong memprediksi pendapatan KLBF hanya tumbuh sekitar 4% hingga 5% year-on-year (yoy) atau meleset dari target mereka sebesar 8% yoy. Hal ini disebabkan oleh pelemahan daya beli yang terjadi di sepanjang tahun lalu.

Ia pun memprediksi pertumbuhan laba mereka berada di kisaran angka yang sama. "Beban kami jadi meningkat lantaran pelemahan rupiah yang terjadi di kuartal IV-2017 lalu," papar Vidjong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto