JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) berencana menggelar pembelian kembali saham atau buy back setelah menyelesaikan buy back tahap C atau tahap ketiga, kemarin (18/8). Produsen obat ini masih memiliki sisa anggaran yang cukup untuk buy back tahap D alias tahap keempat. Sebagai catatan saja, KLBF mematok target bisa membeli kembali 20% lewat program buy back. Menurut Direktur Kalbe Farma Vidjongtius, perusahaannya baru mengumpulkan 7,7% saham lewat buy back dengan harga rata-rata Rp 880 per saham. Anggaran buy back yang masih tersisa setelah tahap C lalu itu adalah Rp 1,12 triliun. KLBF pun berniat buy back lagi untuk memenuhi target 20%. "Kami akan memasukkan rencana buy back pekan ini," kata Vidjongtius, Rabu (19/8). Tapi Vidjongtius bilang KLBF tidak akan buy back secara agresif. Sebab perusahaan ini juga harus membayar penawaran tender (tender offer) Enseval Putra Megatrading (EPMT) pada 21 Agustus 2009, senilai Rp 504 miliar. Di luar itu, KLBF juga harus menyediakan anggaran belanja modal antara Rp 300 miliar - Rp 350 miliar. Sampai pertengahan tahun sekarang, KLBF sudah membelanjakan 50% dari total anggaran belanja.
KLBF Siap Buy Back Tahap D
JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) berencana menggelar pembelian kembali saham atau buy back setelah menyelesaikan buy back tahap C atau tahap ketiga, kemarin (18/8). Produsen obat ini masih memiliki sisa anggaran yang cukup untuk buy back tahap D alias tahap keempat. Sebagai catatan saja, KLBF mematok target bisa membeli kembali 20% lewat program buy back. Menurut Direktur Kalbe Farma Vidjongtius, perusahaannya baru mengumpulkan 7,7% saham lewat buy back dengan harga rata-rata Rp 880 per saham. Anggaran buy back yang masih tersisa setelah tahap C lalu itu adalah Rp 1,12 triliun. KLBF pun berniat buy back lagi untuk memenuhi target 20%. "Kami akan memasukkan rencana buy back pekan ini," kata Vidjongtius, Rabu (19/8). Tapi Vidjongtius bilang KLBF tidak akan buy back secara agresif. Sebab perusahaan ini juga harus membayar penawaran tender (tender offer) Enseval Putra Megatrading (EPMT) pada 21 Agustus 2009, senilai Rp 504 miliar. Di luar itu, KLBF juga harus menyediakan anggaran belanja modal antara Rp 300 miliar - Rp 350 miliar. Sampai pertengahan tahun sekarang, KLBF sudah membelanjakan 50% dari total anggaran belanja.